11 August 2009 on Thursday
Dee….
Huaahh… akhirnya gue Break Up juga sama dia. Gue yang mutusin setelah sebelumnya gue kirim isi hati gue. Emang sih… gue langsung crying abis sebelum…selama dan sesudah itu coz rasanya sakit banget harus mutusin seseorang yang sangat gue cintai setelah ortu gue.
Tapi, gue harus bisa mengambil jalan yang terbaik karena gue sadar kalo gue juga harus menghargai ketulusan diri gue. Nggak Cuma dia. Pengorbanan, perjuangan yang nggak akan pernah bisa dia kira yang gue lakuin selama ini gue hanya ingin berbuah manis. Meski rasanya pahit tapi mungkin putus adalah buah yang termanis dari semuannya sebelum semuanya terlambat. Gak Cuma pahit yang gue dapat tapi mungkin juga sengsara.
Hanya saja… gue cukup bangga dengan diri gue sendiri. Bagi gue, yang terpenting dari semua itu adalah cara gue melewati semua rintangan, mempertahankan cinta yang susah payah gue jaga dan saat2 gue ngasih semua ketulusan yang gue punya.
That’s great, isn’t???
Dari sore kemarin sampai sekarang dia nggak ada balas sms gue apalagi nelpon gue. Nggak apa-apa… tapi gue nggak bisa mengingkari betapa masih berharapnya gue saat mendengar tanda sms masuk. Berharap dari dia.
Ok! Sekarang kita tutup halaman buat dia. Kita mulai dengan halaman baru… yang lebih baik dan full colour! Hehehe!!
Btw… sebelum itu gue mau jelasin ke elo alasan kenapa gue mutusin dia
Dia nggak pernah ngehargain gue
Dia yang bikin gue terbiasa pada hal-hal jelek itu
Dia nggak pernah bisa ada saat gue butuh, meminta bantuan kecuali saat dua minggu pertama jadian
Dia hanya ada saat dia butuh gue aja
Dia nggak hadir di pesta ulang tahun gue
Dia selalu ngerasa dirinyalah yang paling hebat
Egois, suka mementingkan diri sendiri. Kebayang nggak sama lo pas lagi jalan dia nyuruh gue buka cardigan buat ngelap sesuatu yang tumpah ‘n ngotorin celananya. Pas gue ngerasa kedinginan di atas motor ‘n minta pinjam jaketnya dia malah nyuruh gue makai cardigan kotor tadi ‘n dia sama sekali nggak mau buka jaketnya. That’s so fantastis, right…?!
Matanya nggak tahan kalo ngelihat cewek cantik lewat
Dia jalan sama cewek lain
Dia gampang banget bilang kata putus tanpa meneliti dulu kesalahan itu
Pikirannya dangkal. Dia nggak bisa berpikir dengan menyeimbangkan logika serta perasaan
Apa yang dia lihat dia pikir itulah kebenaran
Kalo gue marah dia malah balik marah
Dia punya cewek lain dan masih berhubungan dengannnya. Itulah alasan paling penting. Elo tau kan kalo gue nggak terima diduain..
Selasa, 11 Agustus 2009
SweeT DreaM
09 August 2009 on Sunday
Dee.. kadang gue pikir gue bermimpi terlalu indah....
Yeah...right... Macacaa again. Selalu dia yang ada di benak gue..
Sedikit demi sedikit time opened the truth.... dari cerita, bukti, saksi dan akhirnya kunci untuk memutuskan segalanya...
Tadi siang gue dijemput Yoga ' Geff di rumah Nurmi. ini karena kesalahan mereka gue jadi numpang nginap dirumah orang begini... sebelum pulang kita mampir ke tempat pesta "mendirikan rumah" di sekitar sana
Kita disambut sama sepupunya Ayu, Bang En. berkat kepiawian gue ngarang alasan finding my little friend yang satu sekolah sama Ayu akhirnya gue dapat nomor Ayu. yeah... tenang aja ree...gue nggak bakal marah2, maki2, apalgi menyatakan sesuatu yang akan membuat identitas gue sebagai cewek nya Macacaa ketahuan. gue bukan tipe cewek seperti itu.
Gue hanya ingin tahu bagaimana sebenernya gue, dia, dan mereka... kalo ternyata mereka emang masih jalan dan gue lah yang jadi selingkuhan, gue mundur..
Toh, lagipula tampang gue nggak cocok buat jadi peran utama. gue akui saat lihat foto Ayu di hp nya Bang en gue kalah...jauh banget. dia kombinasi Nikita Willy dengan Bunga Citra Lestari. but, don't forget everbody...no bodyperfect! yah...me too..
Apa yang gue rasain? sakit... tenggorokan gue rasanya tercekat. mati2an gue berjuang buat setia, gak selingkuh meski gue kadang jalan ma temen2 cow gue, apa aja yang bikin dia senang. selalu berusaha sungguh2...tapi hasilnya malah kayak gini...
I know...life is unfair tapi...kenapa harus selalu terjadi sama gue. kenapa gue nggak pernah bahagia dengan cinta? kenapa gue yang diyakinkan sebagai pihak kedua ternyata adalah pihak ketiga atau mungkin keempat dan bahkan berikutnya...
Dan sms itu... Geff ngaku kalo itu bukan salah ketik atau salah kirim. kata2 "berjuanglah sama si Ayu" yang diketik Geff di sms adalah bukti nyata yang nggak bisa dibantah dan waktu itu gue berpura2 seolah2 itu nggak ada. sekarang gue lihat isi otak gue. bukti itu akan selalu melekat dalam memory gue...dan gue nggak akan pernah berhenti berteori kenapa dan mengapa semuanya terjadi..
Love is sucks....and Hurt...
Dan Geff bilang kalo dia mungkin bakal memilih gue mengingat dia nggak pernah dapat kebahagiaan dari Ayu (entahlah…mungkin Cuma buat menghibur gue) dan tunggu aja sampai Lebaran Idul Fitri datang. Ayu pulang dan we will see apakah dia akan jalan sama Ayu atau tidak.
Game mana yang bakal gue ikutin? Gue dengan rencana berteman dengan Ayu agar tahu seperti apa mereka sebenarnya, tapi dengan gaya yang lebih elegan atau Geff? Nge-gap sepupunya sendiri (ok. Mereka teman2 gue sekarang)? What will be Ur choosen?
Hanya saja….
Menghapus mu dari ingatanku sama sulitnya dengan menghapus minyak ditengah kobar api
Mencari seseorang yang lain sama sulitnya dengan menemukan bunga lagenda yang jarang ada karena bagiku apapun kamu adalah yang terbaik
Apalagi memadamkan cinta ini… begitu sakit karena terlalu banyak sentuhan indah dalam hatiku. Hati yang warnanya selalu sama. Merah… dan tak pernah berhenti terluka dan merasa..
Senyummu… adalah pelangi yang melingkupi hidupku saat kurasakan hitam putih antara fajar hingga rembang petang
Tawamu… adalah harmoni musik yang selalu membuatku cerah saat tawa itu adalah untukku
Baumu… seperti aroma rumput pagi dikala basah dan selalu sama
Marahmu…hal yang kuinginkan ada tapi agar aku bisa lebih baik
Dan kata2mu yang keluar dari sana…adalah hal tersulit yang harus kucerna lebih lama…agar aku bisa lebih mengerti dan bisa memahamimu…
Tak pernah kupikirkan pada masa2 sebelumnya bahwa akan ada luka sesakit ini dan airmata sebanyak ini turun…selalu saat aku kehilangan dan kesepian juga. Saat aku tahu aku salah…
Aku mengejarmu dan jatuh berkali-kali… berkali-kali aku bangkit dan sekarang aku nggak punya alasan lagi untuk bangkit…
Maksudku untukmu….
Dee.. kadang gue pikir gue bermimpi terlalu indah....
Yeah...right... Macacaa again. Selalu dia yang ada di benak gue..
Sedikit demi sedikit time opened the truth.... dari cerita, bukti, saksi dan akhirnya kunci untuk memutuskan segalanya...
Tadi siang gue dijemput Yoga ' Geff di rumah Nurmi. ini karena kesalahan mereka gue jadi numpang nginap dirumah orang begini... sebelum pulang kita mampir ke tempat pesta "mendirikan rumah" di sekitar sana
Kita disambut sama sepupunya Ayu, Bang En. berkat kepiawian gue ngarang alasan finding my little friend yang satu sekolah sama Ayu akhirnya gue dapat nomor Ayu. yeah... tenang aja ree...gue nggak bakal marah2, maki2, apalgi menyatakan sesuatu yang akan membuat identitas gue sebagai cewek nya Macacaa ketahuan. gue bukan tipe cewek seperti itu.
Gue hanya ingin tahu bagaimana sebenernya gue, dia, dan mereka... kalo ternyata mereka emang masih jalan dan gue lah yang jadi selingkuhan, gue mundur..
Toh, lagipula tampang gue nggak cocok buat jadi peran utama. gue akui saat lihat foto Ayu di hp nya Bang en gue kalah...jauh banget. dia kombinasi Nikita Willy dengan Bunga Citra Lestari. but, don't forget everbody...no bodyperfect! yah...me too..
Apa yang gue rasain? sakit... tenggorokan gue rasanya tercekat. mati2an gue berjuang buat setia, gak selingkuh meski gue kadang jalan ma temen2 cow gue, apa aja yang bikin dia senang. selalu berusaha sungguh2...tapi hasilnya malah kayak gini...
I know...life is unfair tapi...kenapa harus selalu terjadi sama gue. kenapa gue nggak pernah bahagia dengan cinta? kenapa gue yang diyakinkan sebagai pihak kedua ternyata adalah pihak ketiga atau mungkin keempat dan bahkan berikutnya...
Dan sms itu... Geff ngaku kalo itu bukan salah ketik atau salah kirim. kata2 "berjuanglah sama si Ayu" yang diketik Geff di sms adalah bukti nyata yang nggak bisa dibantah dan waktu itu gue berpura2 seolah2 itu nggak ada. sekarang gue lihat isi otak gue. bukti itu akan selalu melekat dalam memory gue...dan gue nggak akan pernah berhenti berteori kenapa dan mengapa semuanya terjadi..
Love is sucks....and Hurt...
Dan Geff bilang kalo dia mungkin bakal memilih gue mengingat dia nggak pernah dapat kebahagiaan dari Ayu (entahlah…mungkin Cuma buat menghibur gue) dan tunggu aja sampai Lebaran Idul Fitri datang. Ayu pulang dan we will see apakah dia akan jalan sama Ayu atau tidak.
Game mana yang bakal gue ikutin? Gue dengan rencana berteman dengan Ayu agar tahu seperti apa mereka sebenarnya, tapi dengan gaya yang lebih elegan atau Geff? Nge-gap sepupunya sendiri (ok. Mereka teman2 gue sekarang)? What will be Ur choosen?
Hanya saja….
Menghapus mu dari ingatanku sama sulitnya dengan menghapus minyak ditengah kobar api
Mencari seseorang yang lain sama sulitnya dengan menemukan bunga lagenda yang jarang ada karena bagiku apapun kamu adalah yang terbaik
Apalagi memadamkan cinta ini… begitu sakit karena terlalu banyak sentuhan indah dalam hatiku. Hati yang warnanya selalu sama. Merah… dan tak pernah berhenti terluka dan merasa..
Senyummu… adalah pelangi yang melingkupi hidupku saat kurasakan hitam putih antara fajar hingga rembang petang
Tawamu… adalah harmoni musik yang selalu membuatku cerah saat tawa itu adalah untukku
Baumu… seperti aroma rumput pagi dikala basah dan selalu sama
Marahmu…hal yang kuinginkan ada tapi agar aku bisa lebih baik
Dan kata2mu yang keluar dari sana…adalah hal tersulit yang harus kucerna lebih lama…agar aku bisa lebih mengerti dan bisa memahamimu…
Tak pernah kupikirkan pada masa2 sebelumnya bahwa akan ada luka sesakit ini dan airmata sebanyak ini turun…selalu saat aku kehilangan dan kesepian juga. Saat aku tahu aku salah…
Aku mengejarmu dan jatuh berkali-kali… berkali-kali aku bangkit dan sekarang aku nggak punya alasan lagi untuk bangkit…
Maksudku untukmu….
FeeL What???
1 August , 2009 on Sat
Dee… pagi ne gue ngajar privat Ophie di kos Ayu. Lumayanlah…. Gue dapet duit limabelas ribu dari hasil keringat gue sendiri. Meski kemarin gue bilang ma Macacaa kalo dia nggak suka gue ngajar privat maka gue nggak bakal ngajar lagi. Tapi… gue pikir-pikir lagi, gue juga butuh hidup. Bukan dia kan yang menghidupi gue sekarang dan saat ini gue bener-bener butuh uang.
Jam tiga sore gue ngajakin Restu ke pasar beli persiapan gue buat PL. seperti biasa… Restu kalo dandan supeeer lama! Pas dia keluar pintu pake cardigan rajutnya yang warna ungu…tiba-tiba mata gue menangkap aksesoris yang nggak biasanya nempel di cardigan. BRA!! Ada bra nyangkut dengan sempurna di cardigannya dia. Ngelihat itu gue langsung ngakak dan ngedorong tuh anak masuk ke rumah lagi. Si Ophie ma dia natap gue dengan pandangan bertanya-tanya tapi gue nggak tahu apakah mereka itu nyadar atau pura-pura nggak nyadar. Sepuluh menit gue puas-puasin buat ketawa ngakak sampai sakit perut. ‘n REstu juga ikutan ngakak meski dia nggak tahu musibah apa yang menimpa dia barusan. Pas gue kasih tau,,,, dia langsung muram.
Hua..ha…ha…ha!!!!!
Tapi bukan gue namanya kalo nggak bisa ngebalikin rasa percaya diri orang. Gue bilang ja kalo Cuma gue ja yang ngelihat dan sialnya tuh cardigan dengan aksesoris bra masih tergeletak diatas sofa ruang tamu lagi ‘n si Ophie duduk di teras nungguin. Terpaksa deh gue yang ngambil. Hahahahhaaaa…. Lagi!!
Oke! Kita langsung Caw ke Plaza Andalaz coz bulan kemarin gue lihat tas yang keren banget ‘n harganya Cuma 150ribu. Pas nyampe di distronya lantai tiga guess what?!!tuh tas baru aja kejual kemarin. Aah…!!! Terpaksa deh gue cari ketempat lain ja. Tapi dimana-mana kayaknya sama aja. Nggak ada tas di PA yang harganya dibawah dua ratus. Mau beli sepatu tapi gue kalo da cowok yang ngikut pas shopping (Iqra pengecualian coz dia cocok dengan semua jenis gen) gue bakal buta milih sepatu. Apalagi kalo pas nyoba didepan kaum Adam. Kaki gue sebagai cewek kan nggak oke bangeet!
Hasilnya setelah dua jam muter-muter PA gue Cuma dapet komik dan REstu ‘n OPhie puas nonton barongsai. Ada acara I-Tech opening di lantai dua.
Next….
Central… pusat perbelanjaan dengan harga grosir dan full AC. Jadi sekalian dinginin badan biar bisa berpikir lebih cemerlang. Tapi ternyata nggak dapet juga.
Next….
Pasar Tradisional sesuai saran Restu mengingat duit gue nggak cukup buat belanja ditempat yang pajak pembeliannya lebayy…
Ada dua jam lebih kita bertiga puter-puter di bawah Matahari Department Store buat nyari tas sama sepatu. Kalo bisa sih sekalian jilbab keren ‘n baju kurung putihnya.
As the result….?
Tas motif Koala yang keren banget buat PL dengan harga yang bikin gue baru nyadar di kos pas ngitung uang yang ternyata sisanya nggak cukup beli yang lain. Dua ratus ribu…! Gila!!! Modal awal gue bawa tuh ada sekitar lima ratus ribuan dan pas gue hitung bareng Restu di kamar sisanya Cuma 256ribu…. Haah!!!
August 2, 2009 on Sunday
Ini hari yang benar-benar cerah… tapi mata gue nggak. Masih subuh banget. Gue terpaksa bangun jam delapan coz mau ada jadwal ngajar les ‘n gue dijemput. Gue sebenarnya ngantuk banget coz semalam Macacaa nelpon. Tapi gue benci banget tiap kalimat yang ia ucapkan. Rasanya gue mau nyumpahin dia semoga mati cepet di telpon… setelah itu da Om2 gila nelpon yang ngumbar janji ma gue ‘n restu buat beliin kita baju ‘n makanan. Haaah…. Nggak banget deh!
Ternyata… anak les privat gue, Iqbal sms. Dia minta maaf coz ngasih tau nggak bisa les nya mendadak. Ada keluarganya yang kemalangan di bukittinggi. Huuaaah… kenapa nggak dari kemarin2 aja?! Ya udah, gue tidur lagi deeh..
Nah lagi enak tidur jam sepuluh Macacaa sms gue. Sok banget nanya apa gue mau ditelpon nggak.. huh! Kalo mau telpon…telpon aja. Nggak usah banyak gaya kayak gitu kali… menyebalkan! Gue suruh aja dia nelpon ke no Restu. Meski gue kurang suka kalo dia berhubungan sama Restu. Elo masih ingat kisah kemarin kayak gimana kan…? Jelas2 kalo cowok gue itu Playboy tapi malah nuduh gue yang playgirl. Huh! Nggak kebalik tuh?!
Tapi yah… meski sakit hati tapi gue ingin banget mendengar suaranya…jadi gue suruh dia nelpon ke nomor Restu. Dan kita ngobrol ini itu. Gue mulai hanyut lagi sama kata-katanya dan marah saat dia mengungkit2 hal itu lagi ‘n nyindir2 nggak jelas tentang gue.
Dia nelpon sampai dua kali. Katanya sih…dia kesepian coz temennya pada keluar semua ‘n dia boring banget. Katanya lagi daripada bengong nggak tahu apa yang mau dikerjain jadi lebih baik dia nelpon gue. Heh! Elo pikir gue objek wisata apa?!! Mati aja lo!
Siangnya sekitar jam dua gue pergi ngelihat lokasi SMP 14 ‘n sorenya ke pasar sendirian beli sepatu ma perlengkapan buat PL. capeekk… banget deh dee coz gue jalan kaki sendirian. Mana Macacaa banyak alasan lagi nggak mau nemenin gue. Capek dan sakit hati!
Sebelum pulang gue sempet kepikiran buat beli baju kurung putih sih… tapi gue pikir ntar aja coz duit gue nggak bakal cukup buat makan. Pas gue nyampe di kos ‘n ada Ayu ma bang Arief di teras. Ayu langsung bilang gue bego. Katanya Senin besok baju yang dipakai buat ngumpul di sekolah adalah baju kuruang hitam putih bukannya baju dinas Pemda. Hah!!
Jam 7 gue cabut lagi ke pasar sama Restu pakai motornya Bang Arief. Padahal gue nggak punya SIM dan nggak tahu sama tentang peraturan lalu lintas. Satu lagi… gue nggak pernah make motor lewat dari daerah Khatib. Waktu itu nyaris tapi balik lagi pulang coz gue disemprit pake peluit ma Polantas di simpang Telkom karena melanggar jalur lurus.
Motor gue parkirin di Hawaaii mengingat Cuma itu tempet yang aman dan kita bisa nitip helm disana. Gue pun mulai nyari tuh baju. Dapet sih…tapi seuukuran badan genderuwo ‘n REstu sangat keberatan waktu gue ajak menyusuri jalanan permindo, masuk ke toko2 buat nyari tuh baju sampe ke Rocky Plaza. Motor gue tinggal ja di parkiran Hawaii. Untung banget! Di Suzuya lagi da diskon besar2an ‘n pas ada baju muslim warna putih yang mirip baju kurung. Bedanya Cuma dasar kainnya aja kok. Ya udah deh! Langsung gue ambil aja… lagipula harganya Cuma sekitar 50ribu.
Gue pun langsung menuju tempat parkiran. Lumayan jauh lah… jadi Restu ogah banget jalan (Dasar Manja!). Sebelum jalan gue suruh dia nunggu di depan rocky, jangan kermana-mana. Pas gue balik ke Plaza ma motor eh…. Dianya udah ilang. Kemana tuh bocaaah???
Hp gue bunyi ‘n dia bilang kalo dia lagi di depan toko Iwan. Dimana tuh??
Gue cari-cari tapi nggak ketemu..ya ampuuun!! Ini udah jam delapan lewat!! Huuuh!!! Gue kesel banget! Kenapa sih tuh anak nggak nurut? Udah gue bilang tunggu disini, jangan kemana2..eh, dia malah keluyuran. Nyasar lagi.. mana tuh anak penampilannya mengundang pemerkosaan! Malam2 gini Cuma pake celana sepaha ‘n kaos pendek.
Akhirnya gue nemu dia lagi di depan salon tempat gue bonding dulu. Gue pun langsung mete2 kayak mak-mak yang sebel ma anaknya yang nggak mau nurut. Rasanya gue pengen remas2 tuh kepalanya yang dicat setengah pirang ‘n gue taruh di tempat orang jualan aksesoris.
“DIJUAL! KEPALA ANAK BANDEL! SANGAT BERMAMFAAT KALAU DIPAJANG DI RUANG TAMU ANDA. DIJAMIN 100% ANDA AKAN MEMPUNYAI ANAK SETAN!!!”
Wah! Gawat! Udah jam 20.15 nih! Kalo gue telat ‘n gerbang kos gue keburu tutup gimana? Kan percuma aja gue capek2 beli baju. So…seperti biasanya gue bakal jadi pembalap yang nggak kenal takut mati. Bodo banget si Restu teriak2 cemas di belakang ngelihat speedometer gue yang selalu bergerak diatas angka 90km/jam. Jalanan juga lagi rame tapi gue lewatin aja. Saking cepetnya gue sempet mampir ketempat les gue lima menit buat lihat Amanda main piano classic ‘n ketemu Sensei gue yang kayaknya jadi cowok kesekian kalinya jatuh cinta pada pandangan pertama sama REstu.
Nyampe di kos Ayu belum ilang pegel coz ngebut gitu ehh…langsung diceramahi Ayu. Gue dibilang bego. Malah lebih parah… bodo ah!! Gue pake aja besok. Lagian mau gimana lagi? Ini udah jam berapa? Toko2 udah pasti tutup ‘n duit gue Cuma tinggal 20ribu.
Kalo ternyata gue disuruh pulang karena pake baju yang beda ya udah… gue pulang aja. Abis itu gue main PS2 di kos Ayu seharian.
4 augustus 2009 on Tuesday
Dee...
Hari ini gue masuk kelas.. uwaah..!!! pertama kali masuk pamongnya bilang kalo kita adalah guru baru. senangnya...dan mereka percaya kalo kita benar2 guru bukan mahasiswa PL. kegiatan pertama of course lah Greeting... gue malas duluan so gue suruh aja partner gue, Nevita Pevi. huuu... tu anak bener2 payah deh. masa dia langsung nervous gitu. boleh sih... gue juga nervous kali tapi nggak sampai kehilangan kata-kata 'n ujung2nya ngandelin partnernya. gue. iya sih... gue jadi ngerasa lebih hebat daripada partner gue...(ya ampun!! kok gue jadi narsis gini sih???)
Pas giliran gue yang ngenalin diri reaksi anak-anak itu kayak C14 yang meledak..sampe2 anak kelas dua aksel pada nanya alamat facebook gue. tapi gak sempet gue kasih sih...ntar aja! ntar gue malah dikerjain lagi. hehehhe...
Nah, pas kelas yang kata Gurunya Mefrisurefodn (kayak nama obat) low level banget kita masuki kita langsung disuruh ngajar tentang describing. gue sih oke-oke aja. tapi partner gue kelihatannya kayak mau mati aja ngedengernya dan sekuat tenaga Nevita Pevi yang sok oke itu menolak. huuuuh!!! padahal gue kan mau nyari muka buat dapetin nilai. apa aja deh yang disuruh demi keselamatan nilai PL bakal gue lakuin. dasar cewek bego!!!!
Pulangnya, hmmm... gue mau pulang sama siapa ya? yang jelas sampai Mamz datang duit gue cuma tinggal Rp 6000 di tas. kalo naik angkot sisa dua ribu.
Untunglah tadi pagi adek gue ngirim sms gift jadi gue bisa sms bala bantuan. Hoge...Gerry... tapi akhirnya yang bisa Gerry.
Sukurlah...duit gue selamat empat ribu dari ongkos. jadi gue bisa beli ayam goreng satu potong buat makan pagi sekaligus makan siang. Nyam.... nimkat banget!! baru deh rasanya gue hidup lagi.
Tapi, sekarang gue bingung...besok gue makan apa ya? Mamz belum jelas kapan ngirim uang.
Ya ampuuun...ongkos buat berangkat pagi besok??? semoga ada yang berbaik hati ngantarin gue lagi..
amiiin....
Dee… pagi ne gue ngajar privat Ophie di kos Ayu. Lumayanlah…. Gue dapet duit limabelas ribu dari hasil keringat gue sendiri. Meski kemarin gue bilang ma Macacaa kalo dia nggak suka gue ngajar privat maka gue nggak bakal ngajar lagi. Tapi… gue pikir-pikir lagi, gue juga butuh hidup. Bukan dia kan yang menghidupi gue sekarang dan saat ini gue bener-bener butuh uang.
Jam tiga sore gue ngajakin Restu ke pasar beli persiapan gue buat PL. seperti biasa… Restu kalo dandan supeeer lama! Pas dia keluar pintu pake cardigan rajutnya yang warna ungu…tiba-tiba mata gue menangkap aksesoris yang nggak biasanya nempel di cardigan. BRA!! Ada bra nyangkut dengan sempurna di cardigannya dia. Ngelihat itu gue langsung ngakak dan ngedorong tuh anak masuk ke rumah lagi. Si Ophie ma dia natap gue dengan pandangan bertanya-tanya tapi gue nggak tahu apakah mereka itu nyadar atau pura-pura nggak nyadar. Sepuluh menit gue puas-puasin buat ketawa ngakak sampai sakit perut. ‘n REstu juga ikutan ngakak meski dia nggak tahu musibah apa yang menimpa dia barusan. Pas gue kasih tau,,,, dia langsung muram.
Hua..ha…ha…ha!!!!!
Tapi bukan gue namanya kalo nggak bisa ngebalikin rasa percaya diri orang. Gue bilang ja kalo Cuma gue ja yang ngelihat dan sialnya tuh cardigan dengan aksesoris bra masih tergeletak diatas sofa ruang tamu lagi ‘n si Ophie duduk di teras nungguin. Terpaksa deh gue yang ngambil. Hahahahhaaaa…. Lagi!!
Oke! Kita langsung Caw ke Plaza Andalaz coz bulan kemarin gue lihat tas yang keren banget ‘n harganya Cuma 150ribu. Pas nyampe di distronya lantai tiga guess what?!!tuh tas baru aja kejual kemarin. Aah…!!! Terpaksa deh gue cari ketempat lain ja. Tapi dimana-mana kayaknya sama aja. Nggak ada tas di PA yang harganya dibawah dua ratus. Mau beli sepatu tapi gue kalo da cowok yang ngikut pas shopping (Iqra pengecualian coz dia cocok dengan semua jenis gen) gue bakal buta milih sepatu. Apalagi kalo pas nyoba didepan kaum Adam. Kaki gue sebagai cewek kan nggak oke bangeet!
Hasilnya setelah dua jam muter-muter PA gue Cuma dapet komik dan REstu ‘n OPhie puas nonton barongsai. Ada acara I-Tech opening di lantai dua.
Next….
Central… pusat perbelanjaan dengan harga grosir dan full AC. Jadi sekalian dinginin badan biar bisa berpikir lebih cemerlang. Tapi ternyata nggak dapet juga.
Next….
Pasar Tradisional sesuai saran Restu mengingat duit gue nggak cukup buat belanja ditempat yang pajak pembeliannya lebayy…
Ada dua jam lebih kita bertiga puter-puter di bawah Matahari Department Store buat nyari tas sama sepatu. Kalo bisa sih sekalian jilbab keren ‘n baju kurung putihnya.
As the result….?
Tas motif Koala yang keren banget buat PL dengan harga yang bikin gue baru nyadar di kos pas ngitung uang yang ternyata sisanya nggak cukup beli yang lain. Dua ratus ribu…! Gila!!! Modal awal gue bawa tuh ada sekitar lima ratus ribuan dan pas gue hitung bareng Restu di kamar sisanya Cuma 256ribu…. Haah!!!
August 2, 2009 on Sunday
Ini hari yang benar-benar cerah… tapi mata gue nggak. Masih subuh banget. Gue terpaksa bangun jam delapan coz mau ada jadwal ngajar les ‘n gue dijemput. Gue sebenarnya ngantuk banget coz semalam Macacaa nelpon. Tapi gue benci banget tiap kalimat yang ia ucapkan. Rasanya gue mau nyumpahin dia semoga mati cepet di telpon… setelah itu da Om2 gila nelpon yang ngumbar janji ma gue ‘n restu buat beliin kita baju ‘n makanan. Haaah…. Nggak banget deh!
Ternyata… anak les privat gue, Iqbal sms. Dia minta maaf coz ngasih tau nggak bisa les nya mendadak. Ada keluarganya yang kemalangan di bukittinggi. Huuaaah… kenapa nggak dari kemarin2 aja?! Ya udah, gue tidur lagi deeh..
Nah lagi enak tidur jam sepuluh Macacaa sms gue. Sok banget nanya apa gue mau ditelpon nggak.. huh! Kalo mau telpon…telpon aja. Nggak usah banyak gaya kayak gitu kali… menyebalkan! Gue suruh aja dia nelpon ke no Restu. Meski gue kurang suka kalo dia berhubungan sama Restu. Elo masih ingat kisah kemarin kayak gimana kan…? Jelas2 kalo cowok gue itu Playboy tapi malah nuduh gue yang playgirl. Huh! Nggak kebalik tuh?!
Tapi yah… meski sakit hati tapi gue ingin banget mendengar suaranya…jadi gue suruh dia nelpon ke nomor Restu. Dan kita ngobrol ini itu. Gue mulai hanyut lagi sama kata-katanya dan marah saat dia mengungkit2 hal itu lagi ‘n nyindir2 nggak jelas tentang gue.
Dia nelpon sampai dua kali. Katanya sih…dia kesepian coz temennya pada keluar semua ‘n dia boring banget. Katanya lagi daripada bengong nggak tahu apa yang mau dikerjain jadi lebih baik dia nelpon gue. Heh! Elo pikir gue objek wisata apa?!! Mati aja lo!
Siangnya sekitar jam dua gue pergi ngelihat lokasi SMP 14 ‘n sorenya ke pasar sendirian beli sepatu ma perlengkapan buat PL. capeekk… banget deh dee coz gue jalan kaki sendirian. Mana Macacaa banyak alasan lagi nggak mau nemenin gue. Capek dan sakit hati!
Sebelum pulang gue sempet kepikiran buat beli baju kurung putih sih… tapi gue pikir ntar aja coz duit gue nggak bakal cukup buat makan. Pas gue nyampe di kos ‘n ada Ayu ma bang Arief di teras. Ayu langsung bilang gue bego. Katanya Senin besok baju yang dipakai buat ngumpul di sekolah adalah baju kuruang hitam putih bukannya baju dinas Pemda. Hah!!
Jam 7 gue cabut lagi ke pasar sama Restu pakai motornya Bang Arief. Padahal gue nggak punya SIM dan nggak tahu sama tentang peraturan lalu lintas. Satu lagi… gue nggak pernah make motor lewat dari daerah Khatib. Waktu itu nyaris tapi balik lagi pulang coz gue disemprit pake peluit ma Polantas di simpang Telkom karena melanggar jalur lurus.
Motor gue parkirin di Hawaaii mengingat Cuma itu tempet yang aman dan kita bisa nitip helm disana. Gue pun mulai nyari tuh baju. Dapet sih…tapi seuukuran badan genderuwo ‘n REstu sangat keberatan waktu gue ajak menyusuri jalanan permindo, masuk ke toko2 buat nyari tuh baju sampe ke Rocky Plaza. Motor gue tinggal ja di parkiran Hawaii. Untung banget! Di Suzuya lagi da diskon besar2an ‘n pas ada baju muslim warna putih yang mirip baju kurung. Bedanya Cuma dasar kainnya aja kok. Ya udah deh! Langsung gue ambil aja… lagipula harganya Cuma sekitar 50ribu.
Gue pun langsung menuju tempat parkiran. Lumayan jauh lah… jadi Restu ogah banget jalan (Dasar Manja!). Sebelum jalan gue suruh dia nunggu di depan rocky, jangan kermana-mana. Pas gue balik ke Plaza ma motor eh…. Dianya udah ilang. Kemana tuh bocaaah???
Hp gue bunyi ‘n dia bilang kalo dia lagi di depan toko Iwan. Dimana tuh??
Gue cari-cari tapi nggak ketemu..ya ampuuun!! Ini udah jam delapan lewat!! Huuuh!!! Gue kesel banget! Kenapa sih tuh anak nggak nurut? Udah gue bilang tunggu disini, jangan kemana2..eh, dia malah keluyuran. Nyasar lagi.. mana tuh anak penampilannya mengundang pemerkosaan! Malam2 gini Cuma pake celana sepaha ‘n kaos pendek.
Akhirnya gue nemu dia lagi di depan salon tempat gue bonding dulu. Gue pun langsung mete2 kayak mak-mak yang sebel ma anaknya yang nggak mau nurut. Rasanya gue pengen remas2 tuh kepalanya yang dicat setengah pirang ‘n gue taruh di tempat orang jualan aksesoris.
“DIJUAL! KEPALA ANAK BANDEL! SANGAT BERMAMFAAT KALAU DIPAJANG DI RUANG TAMU ANDA. DIJAMIN 100% ANDA AKAN MEMPUNYAI ANAK SETAN!!!”
Wah! Gawat! Udah jam 20.15 nih! Kalo gue telat ‘n gerbang kos gue keburu tutup gimana? Kan percuma aja gue capek2 beli baju. So…seperti biasanya gue bakal jadi pembalap yang nggak kenal takut mati. Bodo banget si Restu teriak2 cemas di belakang ngelihat speedometer gue yang selalu bergerak diatas angka 90km/jam. Jalanan juga lagi rame tapi gue lewatin aja. Saking cepetnya gue sempet mampir ketempat les gue lima menit buat lihat Amanda main piano classic ‘n ketemu Sensei gue yang kayaknya jadi cowok kesekian kalinya jatuh cinta pada pandangan pertama sama REstu.
Nyampe di kos Ayu belum ilang pegel coz ngebut gitu ehh…langsung diceramahi Ayu. Gue dibilang bego. Malah lebih parah… bodo ah!! Gue pake aja besok. Lagian mau gimana lagi? Ini udah jam berapa? Toko2 udah pasti tutup ‘n duit gue Cuma tinggal 20ribu.
Kalo ternyata gue disuruh pulang karena pake baju yang beda ya udah… gue pulang aja. Abis itu gue main PS2 di kos Ayu seharian.
4 augustus 2009 on Tuesday
Dee...
Hari ini gue masuk kelas.. uwaah..!!! pertama kali masuk pamongnya bilang kalo kita adalah guru baru. senangnya...dan mereka percaya kalo kita benar2 guru bukan mahasiswa PL. kegiatan pertama of course lah Greeting... gue malas duluan so gue suruh aja partner gue, Nevita Pevi. huuu... tu anak bener2 payah deh. masa dia langsung nervous gitu. boleh sih... gue juga nervous kali tapi nggak sampai kehilangan kata-kata 'n ujung2nya ngandelin partnernya. gue. iya sih... gue jadi ngerasa lebih hebat daripada partner gue...(ya ampun!! kok gue jadi narsis gini sih???)
Pas giliran gue yang ngenalin diri reaksi anak-anak itu kayak C14 yang meledak..sampe2 anak kelas dua aksel pada nanya alamat facebook gue. tapi gak sempet gue kasih sih...ntar aja! ntar gue malah dikerjain lagi. hehehhe...
Nah, pas kelas yang kata Gurunya Mefrisurefodn (kayak nama obat) low level banget kita masuki kita langsung disuruh ngajar tentang describing. gue sih oke-oke aja. tapi partner gue kelihatannya kayak mau mati aja ngedengernya dan sekuat tenaga Nevita Pevi yang sok oke itu menolak. huuuuh!!! padahal gue kan mau nyari muka buat dapetin nilai. apa aja deh yang disuruh demi keselamatan nilai PL bakal gue lakuin. dasar cewek bego!!!!
Pulangnya, hmmm... gue mau pulang sama siapa ya? yang jelas sampai Mamz datang duit gue cuma tinggal Rp 6000 di tas. kalo naik angkot sisa dua ribu.
Untunglah tadi pagi adek gue ngirim sms gift jadi gue bisa sms bala bantuan. Hoge...Gerry... tapi akhirnya yang bisa Gerry.
Sukurlah...duit gue selamat empat ribu dari ongkos. jadi gue bisa beli ayam goreng satu potong buat makan pagi sekaligus makan siang. Nyam.... nimkat banget!! baru deh rasanya gue hidup lagi.
Tapi, sekarang gue bingung...besok gue makan apa ya? Mamz belum jelas kapan ngirim uang.
Ya ampuuun...ongkos buat berangkat pagi besok??? semoga ada yang berbaik hati ngantarin gue lagi..
amiiin....
Sabtu, 08 Agustus 2009
ABCD
ABCDE...Aduh Bo Cape DEeee....
Always like that.before make a plan....suddenly... Macacaa sp sent me a message to have a date to the thatre. yup! I take that offfers...but, when I'm ready and waiting his annoucement....when I was walking to cyber shop that was being my place to waiting him my phone rang. a message. I took it and yup... isiny...
"gak jd Xi tom k slok"
huahhhh.... it's so sucks!!! mana gak da basa2i nya lg sms na misalnya pke pnggilan ksyangan atau apa kek gt yg mnndkan klo gue ini cew dy...huh!
prgi sana sesuka hati k solok mnyblkan itu...!
gue brani bertaruh klo minggu dpan dia juga bakal batalin janjinya ngebawa gue liburan k Sikuai!!!
Always like that.before make a plan....suddenly... Macacaa sp sent me a message to have a date to the thatre. yup! I take that offfers...but, when I'm ready and waiting his annoucement....when I was walking to cyber shop that was being my place to waiting him my phone rang. a message. I took it and yup... isiny...
"gak jd Xi tom k slok"
huahhhh.... it's so sucks!!! mana gak da basa2i nya lg sms na misalnya pke pnggilan ksyangan atau apa kek gt yg mnndkan klo gue ini cew dy...huh!
prgi sana sesuka hati k solok mnyblkan itu...!
gue brani bertaruh klo minggu dpan dia juga bakal batalin janjinya ngebawa gue liburan k Sikuai!!!
Rabu, 05 Agustus 2009
My HearT
TRANSLATION OF HAENG BOK HA GIL BARE LYRICS
OST SASSY GIRL
In these eye as U cried
Cried as U saw a different place
Then because I hated U so much
I followed suit too
I tore U as my longing
It hurts me and it kills me
But I hope U happier in my life
If U look back to the hard time
U’ll see that I’m always there
I left there completely, because
Of Ur tears
U’re alone in the space I left
The thing was that
We couldn’t be together
We couldn’t
That’s become the reason for
Not being able to be for
I tore U
Apart from my longing
It hurts me and it kills me
But, I hope U happier in my life
29 July 29, 2009 on Wednesday
Dee…, I’m so happy. Coz, kita baikan lagi semalam setelah gue berkali-kali berusaha meyakinkan dia dan gue menceritakan semua kejujuran gue disana. Yahhh… meski gue tau kalo jauh dalam lubuk hatinya dia udah nggak percaya lagi sama gue. Dia benar-benar benci sama gue. But, I’ve been trying… to explain, telling the truth. He just thinking with his angrying not by mind and heart. It made me disappointed.
‘n that’s night he told me it his mistake too. Yeah… but, a half was caused me too. I am changing. Yes, I am… gue ngerasa banyak hal yang terjadi dan perubahan yang ada pada diri gue step by step. Gue ngerasa wajar ‘n nyantai aja ngomong soal sex although with boys and I often forgot with my family. Who am I now? Gue jadi sering banget ngelihat cermin. Lama… dan menemukan bahwa I really different.
Gue pikir masalah ini udah selesai. I promised ‘n told all the truth. But, pas gue telpon sore tadi at 17.45 PM dia masih nyinggung ‘n ungkit soal itu. How child him! ‘n pulsa gue nggak cukup buat nelpon more than 10 minutes ‘n dia nyaranin gue nelpon pake XL aja.
Hmm… XL gue dimana ya? Terakhir gue ngelihat tu kartu bulan April… ya udahlah, gue langsung mandi, sholat, ngaji dua pages (mulai bertobat) ‘n pergi keluar beli kartu. Huh! Ternyata susah banget nyari kartu XL. Gue sampai jalan kaki ke dekat swalayan yang lumayan jauh dari tempat gue. Setelah diaktifin gue langsung telpon.
Ok…, pada deringan kedua diangkat ‘n we started to talking. Nah, dia mulai lagi ngungkit kesalahan gue dan sepertinya dia selalu membalas apa yang gue lakukan. What is hell going on with him? kenapa sekarang dia malah sama kayak cowok2 brengsek itu?! Atau dia emang brengsek juga dan gue adalah korban penipuan yang paling tulus juga paling bodoh???
Dia ngajak main ke Sikuai. Yahh… gue benar-benar mau. Tapi gue nggak punya duit dan gue yakin banget kalo suasana hatinya masih sangat buruk. He make a big deal. gue mencoba buat ngalah.
Mendengar semua kata-kata dan permintaannya gue mulai nggak yakin kalo dia serius mau menerima gue kembali baik-baik mengingat gue sangat mengecewakan dia. Tapi, nggak adil kalo dia mau membalas semuanya dengan ngehancurin gue perlahan-lahan. Gue tau tapi gue nggak bisa bertindak. Still afraid to lost. Yeah, one point again that’s make me different.
Gue juga sedang berusaha berubah menjadi Luxi yang lebih baik. Gue nggak balas sms aneh dan terima telpon dari orang aneh. Hanya saja, dengan bersusah payah seperti itu, apakah gue akan dicintai dan dipercayai lagi???
OST SASSY GIRL
In these eye as U cried
Cried as U saw a different place
Then because I hated U so much
I followed suit too
I tore U as my longing
It hurts me and it kills me
But I hope U happier in my life
If U look back to the hard time
U’ll see that I’m always there
I left there completely, because
Of Ur tears
U’re alone in the space I left
The thing was that
We couldn’t be together
We couldn’t
That’s become the reason for
Not being able to be for
I tore U
Apart from my longing
It hurts me and it kills me
But, I hope U happier in my life
29 July 29, 2009 on Wednesday
Dee…, I’m so happy. Coz, kita baikan lagi semalam setelah gue berkali-kali berusaha meyakinkan dia dan gue menceritakan semua kejujuran gue disana. Yahhh… meski gue tau kalo jauh dalam lubuk hatinya dia udah nggak percaya lagi sama gue. Dia benar-benar benci sama gue. But, I’ve been trying… to explain, telling the truth. He just thinking with his angrying not by mind and heart. It made me disappointed.
‘n that’s night he told me it his mistake too. Yeah… but, a half was caused me too. I am changing. Yes, I am… gue ngerasa banyak hal yang terjadi dan perubahan yang ada pada diri gue step by step. Gue ngerasa wajar ‘n nyantai aja ngomong soal sex although with boys and I often forgot with my family. Who am I now? Gue jadi sering banget ngelihat cermin. Lama… dan menemukan bahwa I really different.
Gue pikir masalah ini udah selesai. I promised ‘n told all the truth. But, pas gue telpon sore tadi at 17.45 PM dia masih nyinggung ‘n ungkit soal itu. How child him! ‘n pulsa gue nggak cukup buat nelpon more than 10 minutes ‘n dia nyaranin gue nelpon pake XL aja.
Hmm… XL gue dimana ya? Terakhir gue ngelihat tu kartu bulan April… ya udahlah, gue langsung mandi, sholat, ngaji dua pages (mulai bertobat) ‘n pergi keluar beli kartu. Huh! Ternyata susah banget nyari kartu XL. Gue sampai jalan kaki ke dekat swalayan yang lumayan jauh dari tempat gue. Setelah diaktifin gue langsung telpon.
Ok…, pada deringan kedua diangkat ‘n we started to talking. Nah, dia mulai lagi ngungkit kesalahan gue dan sepertinya dia selalu membalas apa yang gue lakukan. What is hell going on with him? kenapa sekarang dia malah sama kayak cowok2 brengsek itu?! Atau dia emang brengsek juga dan gue adalah korban penipuan yang paling tulus juga paling bodoh???
Dia ngajak main ke Sikuai. Yahh… gue benar-benar mau. Tapi gue nggak punya duit dan gue yakin banget kalo suasana hatinya masih sangat buruk. He make a big deal. gue mencoba buat ngalah.
Mendengar semua kata-kata dan permintaannya gue mulai nggak yakin kalo dia serius mau menerima gue kembali baik-baik mengingat gue sangat mengecewakan dia. Tapi, nggak adil kalo dia mau membalas semuanya dengan ngehancurin gue perlahan-lahan. Gue tau tapi gue nggak bisa bertindak. Still afraid to lost. Yeah, one point again that’s make me different.
Gue juga sedang berusaha berubah menjadi Luxi yang lebih baik. Gue nggak balas sms aneh dan terima telpon dari orang aneh. Hanya saja, dengan bersusah payah seperti itu, apakah gue akan dicintai dan dipercayai lagi???
Kamis, 30 Juli 2009
27 July 2009 on Thusrday
FriendShiP
Gue punya temen-temen yang berharga waktu kecil. Mereka harta karun gue yang terindah setelah keluarga gue dan sampai sekarang. Gue sangat menyayangi dan selalu ingin mereka ada disisi gue. Gue punya temen-temen yang lebih sering disebut Mamz sebagai “pasukan” gue ini ketika gue mulai masuk kelas 6 SD, dimana penderitaan paling parah dan penyiksaan fisik serta mental yang selalu menghantui hari-hari gue di sekolah. Asal lo tau Ree… gue saat masuk SD sama sekali gak punya tmen. Bahkan gue sering berantem sama senior cowok dan guru kelas 4 yang super cerewet. Parahnya lagi, ternyata guru itu Ibunya temen gue yang juga sama cerewet. Yahh…buah juga gak bakal jauh jatuh dari pohonnya. Selamat dari SD neraka, gue masuk SD baru yang ada didekat rumah gue. Namanya SD 11. awalnya gue betah, ngerasa nyaman dan punya teman. Tapi, keadaan mulai kacau saat receiver yang bernama ‘parabola’ masuk ke kota gue. Keluarga gue membelinya dan otomatis gue setiap hari bakal nongkrong didepan TV.
Sekali dua kali temen-temen gue datang rame-rame ke rumah ngajak gue main. Tapi Mamz nggak ngebolehin gue main sama mereka karena dia takut gue ilang kali ya secara gue kan baru beberapa minggu pindah kerumah baru dan gue karakter gue kayaknya sudah ditentukan jadi anak rumahan. So, ketika yang ketiga kalinya gue nolak ajakan mereka…bencana pun dimulai. Satu persatu sampai akhirnya seluruh anak satu kelas pada nyuekin gue. Gak ada yang mau berteman sama gue kecuali ada maunya. Puncaknya kelas enam gue selalu dijahili, dimamfaatkan, diejek, dan dikucilkan. Gosh! Elo pernah nonton tentang anak kecil yang dikucilkan sama geng cewek karena ada yang sirik sama dia? Kayak itulah kehidupan gue semasa SD dulu. Hampir setiap pulang sekolah gue pasti nangis dan kerennya, pas ngadu ke nyokap bokap gue malah dikatai bokap pengecut dan disuruh jadi Yakuza besok pagi ke sekolah. Gue sampai dipromosiin rantai sepeda sama golok buat ngehajar mereka. Aduuh… what was U thinking at that time Papz? Kenapa gak lapor ke Kepsek gue yang baiknya kayak Angel egg itu aja? But, good newsnya sih…nilai2 gue nggak prnah mngecewakan selama gue dijahili anak satu kelas. O ya, bahkan mereka bikin lagu pagi buat gue kalo datang ke sekolah lho! Hebat kan gue! Anak satu kelas pada nyanyi kalo gue datang…
Of course gue punya sisi devil dalam diri gue. Gue selalu merencanakan penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan tiap malam. Tapi side of My Angel gue batalin semua rencana indah gue… gue nggak tega yakitin mereka karena gue pikir mereka pasti suatu saat akan berubah.
Dan penderitaan gue agak sedikit berkurang berkat kehadiran penghuni baru di komplek rumah gue. Komplek Damai. Sebenernya gue udah punya temen juga sih. Namanya Wahyu dan Yoga. Rumahnya ada didepan rumah gue. Tapi gue Cuma kenal ‘n tatap muka sama wahyu aja. Dia satu tingkat dibawah gue. Kita hampir tiap hari pergi bermain. Di rumah, sungai, taman, sampai kesasar di hutan. Sayangnya Cuma setengah tahun ketika gue kelas empat mereka pindah ke Air Bangis, Pasaman Barat yang sangat jauuuhhh dari sini.
Btw, anak pertama yang datang namanya Rama. Dua tahun dibawah gue tapi karena gue kecepetan masuk SD jadi dia empat tahun dibawah gue. Anaknya cakep, bersih, dan manja. Lucunya dia sampai kelas tiga pun dia masih suka bawa bantal dan gigt jarinya kemana-mana. Tapi gue kurang begitu sering main sama dia sampai awal kelas 6 gue ketemu Aris dan Adek. Mereka bersudara dan Aris anak paling tua. Nah! Baru ketika kita udah ada empat orang dan kadang2 adek gue Elis juga ikutan nimbrung, suasana jadi seru banget.
So, in Elementary School gue ngerasa like in the hell tapi dijam sepulang sekolah like in paradise. Gue puas2in main seharian sama mereka sampai dimarahin. Main apaj aja yang bisa kita mainkan. Main monopoli, kartu, main ayunan, ngumpul sambil ngobrol di kamar gue, mandi di sungai, meneliti sarang burung ( I loved it ), main layangan ( waktu itu lagi musim banget sampe Papz gue ikutan ), baca komik ( Rama punya koleksi komik yang super keren), main perang2an (gue suka pedang yang dibuat dari batang ubi dan panah dari sapu lidi ), lomba nangkap capung paling banyak, etc. pokoknya cool abis deh!
Tapi diakhir kelas satu MTsN mereka semua pada pindah ke daerah dekat Lubuk Basung dan Rama ke Pekanbaru. Yaah…. Pergi deh temen main gue semuanya. Komplek damai jadi sepi dari teriakan anak-anak super bandel ‘n gak ada lagi yang berayun di kamar gue ( gue bikin dari tali pramuka yang diikat di palang2) loteng kamar gue yang di lantai dua). But… seenggak2nya gue udah bisa punya temen cewek ketika kelas 1 di sekolah dan kelas dua gue udah punya sahabat! Akhirnya gue punya teman perempuan yang ngerti dengan gue. gue seneng banget!
Dan selama sembilan tahun gue sama sekali nggak berkomunikasi sama mereka. Gue kangen banget sama mereka dan akhirnya…. Awal Juli ini gue dapat no Aris. Mamz gue ketemu bokapnya dan langsung minta nomor Aris.
So, kita ketemuan deh! Karena Aris ada ujian SPMB di Padang. Berikutnya, menyusul Adek ( Andri Pahlevi ) dan keluarganya. It’s really happy! Gue sampai diajak piknik sama mereka ke pantai!!!
FriendShiP
Gue punya temen-temen yang berharga waktu kecil. Mereka harta karun gue yang terindah setelah keluarga gue dan sampai sekarang. Gue sangat menyayangi dan selalu ingin mereka ada disisi gue. Gue punya temen-temen yang lebih sering disebut Mamz sebagai “pasukan” gue ini ketika gue mulai masuk kelas 6 SD, dimana penderitaan paling parah dan penyiksaan fisik serta mental yang selalu menghantui hari-hari gue di sekolah. Asal lo tau Ree… gue saat masuk SD sama sekali gak punya tmen. Bahkan gue sering berantem sama senior cowok dan guru kelas 4 yang super cerewet. Parahnya lagi, ternyata guru itu Ibunya temen gue yang juga sama cerewet. Yahh…buah juga gak bakal jauh jatuh dari pohonnya. Selamat dari SD neraka, gue masuk SD baru yang ada didekat rumah gue. Namanya SD 11. awalnya gue betah, ngerasa nyaman dan punya teman. Tapi, keadaan mulai kacau saat receiver yang bernama ‘parabola’ masuk ke kota gue. Keluarga gue membelinya dan otomatis gue setiap hari bakal nongkrong didepan TV.
Sekali dua kali temen-temen gue datang rame-rame ke rumah ngajak gue main. Tapi Mamz nggak ngebolehin gue main sama mereka karena dia takut gue ilang kali ya secara gue kan baru beberapa minggu pindah kerumah baru dan gue karakter gue kayaknya sudah ditentukan jadi anak rumahan. So, ketika yang ketiga kalinya gue nolak ajakan mereka…bencana pun dimulai. Satu persatu sampai akhirnya seluruh anak satu kelas pada nyuekin gue. Gak ada yang mau berteman sama gue kecuali ada maunya. Puncaknya kelas enam gue selalu dijahili, dimamfaatkan, diejek, dan dikucilkan. Gosh! Elo pernah nonton tentang anak kecil yang dikucilkan sama geng cewek karena ada yang sirik sama dia? Kayak itulah kehidupan gue semasa SD dulu. Hampir setiap pulang sekolah gue pasti nangis dan kerennya, pas ngadu ke nyokap bokap gue malah dikatai bokap pengecut dan disuruh jadi Yakuza besok pagi ke sekolah. Gue sampai dipromosiin rantai sepeda sama golok buat ngehajar mereka. Aduuh… what was U thinking at that time Papz? Kenapa gak lapor ke Kepsek gue yang baiknya kayak Angel egg itu aja? But, good newsnya sih…nilai2 gue nggak prnah mngecewakan selama gue dijahili anak satu kelas. O ya, bahkan mereka bikin lagu pagi buat gue kalo datang ke sekolah lho! Hebat kan gue! Anak satu kelas pada nyanyi kalo gue datang…
Of course gue punya sisi devil dalam diri gue. Gue selalu merencanakan penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan tiap malam. Tapi side of My Angel gue batalin semua rencana indah gue… gue nggak tega yakitin mereka karena gue pikir mereka pasti suatu saat akan berubah.
Dan penderitaan gue agak sedikit berkurang berkat kehadiran penghuni baru di komplek rumah gue. Komplek Damai. Sebenernya gue udah punya temen juga sih. Namanya Wahyu dan Yoga. Rumahnya ada didepan rumah gue. Tapi gue Cuma kenal ‘n tatap muka sama wahyu aja. Dia satu tingkat dibawah gue. Kita hampir tiap hari pergi bermain. Di rumah, sungai, taman, sampai kesasar di hutan. Sayangnya Cuma setengah tahun ketika gue kelas empat mereka pindah ke Air Bangis, Pasaman Barat yang sangat jauuuhhh dari sini.
Btw, anak pertama yang datang namanya Rama. Dua tahun dibawah gue tapi karena gue kecepetan masuk SD jadi dia empat tahun dibawah gue. Anaknya cakep, bersih, dan manja. Lucunya dia sampai kelas tiga pun dia masih suka bawa bantal dan gigt jarinya kemana-mana. Tapi gue kurang begitu sering main sama dia sampai awal kelas 6 gue ketemu Aris dan Adek. Mereka bersudara dan Aris anak paling tua. Nah! Baru ketika kita udah ada empat orang dan kadang2 adek gue Elis juga ikutan nimbrung, suasana jadi seru banget.
So, in Elementary School gue ngerasa like in the hell tapi dijam sepulang sekolah like in paradise. Gue puas2in main seharian sama mereka sampai dimarahin. Main apaj aja yang bisa kita mainkan. Main monopoli, kartu, main ayunan, ngumpul sambil ngobrol di kamar gue, mandi di sungai, meneliti sarang burung ( I loved it ), main layangan ( waktu itu lagi musim banget sampe Papz gue ikutan ), baca komik ( Rama punya koleksi komik yang super keren), main perang2an (gue suka pedang yang dibuat dari batang ubi dan panah dari sapu lidi ), lomba nangkap capung paling banyak, etc. pokoknya cool abis deh!
Tapi diakhir kelas satu MTsN mereka semua pada pindah ke daerah dekat Lubuk Basung dan Rama ke Pekanbaru. Yaah…. Pergi deh temen main gue semuanya. Komplek damai jadi sepi dari teriakan anak-anak super bandel ‘n gak ada lagi yang berayun di kamar gue ( gue bikin dari tali pramuka yang diikat di palang2) loteng kamar gue yang di lantai dua). But… seenggak2nya gue udah bisa punya temen cewek ketika kelas 1 di sekolah dan kelas dua gue udah punya sahabat! Akhirnya gue punya teman perempuan yang ngerti dengan gue. gue seneng banget!
Dan selama sembilan tahun gue sama sekali nggak berkomunikasi sama mereka. Gue kangen banget sama mereka dan akhirnya…. Awal Juli ini gue dapat no Aris. Mamz gue ketemu bokapnya dan langsung minta nomor Aris.
So, kita ketemuan deh! Karena Aris ada ujian SPMB di Padang. Berikutnya, menyusul Adek ( Andri Pahlevi ) dan keluarganya. It’s really happy! Gue sampai diajak piknik sama mereka ke pantai!!!
22 July 2009 on Wednesday
Macacaa
I really love him… Time by time has passed with many happening that made into memory…
Sampai kini gue masih tetap mencintainya. Sangat. Tapi… entah kenapa kini gue ngerasa mulai menyerah. Atas semua keegoisannya… perbedaan yang terlalu besar dan jauh. Kadang gue ngerasa dia seperti bintang yang sulit untuk gue jangkau, memberi gue harapan dengan sinarnya tapi jatuh bukan untuk gue.
I know… maksud dia baik. Nggak mau ngelihat gue berantem sama orang yang pernah gue sayangi seperti adik sendiri. Orang yang gue percayai tapi ternyata dia adalah badai yang menyeret ke tengah dan menghempaskan gue ke batu karang. Tapi, apa dia mikirin perasaan gue. Apa dia nggak ngerti sakitnya hati gue saat dia nanyain cewek itu. Tiap kali dia menyebut nama cewek itu, hati gue bergejolak, antara marah, sedih, dan kecewa…
Gue bukanlah orang yang mudah mengungkapkan perasaan. Gue hanya ingin dimengerti, diperhatikan, dicintai. Dan gue sangat tidak suka ada cewek lain yang hadir antara gue dan dia… dalam kebersamaan kami yang sangat sempit.
Gue tau dia sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, apa nggak ada sedikitpun waktu yang bisa ia luangkan buat balas sms atau menelpon gue? Gue percaya… berusaha untuk sangat percaya padanya… kata-katanya… sikapnya… tapi kadang-kadang ia membunuh usaha gue untuk percaya padanya. Tentang bukti yang diperlihatkan semua orang yang benar-benar melukai hati gue. Membuat gue berpikir kalau gue kehilangan dia. Kalau hatinya bukan untuk gue.
Apa yang harus gue lakukan. Sahabat gue bahkan sudah jenuh dengan masalah yang gue ceritakan. Ia bahkan nggak mau ngasih gue solusi. Ia menyuruh gue untuk berpikir. Think. I know… tapi berpikir adalah seseuatu yang sagat sulit buat gue selain mengatakan kebenaran kalau gue sangat merindukannya untuk ada disamping gue.
Gue udah ngelakuin semua hal buat bikin dia senang meski akhirnya gue tau kalo usaha gue malah nyakitin dia. I’m really sorry for it. Tapi, gue hanya punya satu tujuan. Gue Cuma ingin dia senang dan mencintai gue.
Dia pernah bilang kalau dia sengaja nyakitin gue karena dia sebel sama gue. Well… now who is childish? Haruskah kita menyelesakan masalah dengan masalah. Dan sejak dia memberi tahu gue rules nya dia, he becomes another person… different.
Bukannya gue nggak percaya, tapi keadaan yang seperti ini membuat gue berpikir, does he love me? Still…? Atau Cuma gue yang mencintainya sendirian. Mungkin juga dia tertawa melihat kekonyolan gue karena mecintainnya sejauh ini… gue mungkin terlalu lebai atau muluk. Tapi, gue belum pernah ngelihat ataupun merasakan usahanya yang sungguh-sungguh demi gue…
Ataukah gue nyerah aja? I’m tired… mungkin udah sejak lama. Tapi rasa cinta yang besar ini ngalahin semua ego dan logika yang ada. Mempertahankan kesabaran yang benar-benar menyiksa hati gue. Gak Cuma hati, bahkan juga raga gue.
23 July 2009 on Thursday
Jam sepuluh pagi tadi gue ujian dan hebatnya gue nggak punya bahan buat perang dengan soal. Soalnya ada tiga puluh dan waktu yang diberian 60 menit. Empat puluh menit pertama gue habiskan dengan menggunakna logika gue. Lagipul jawabannya seluruhnya alternative. Dan rasanya gue lumayan bisa menjawab lebih dari separo soal itu. Tapi, dua puluh menit terakhir kasak kusuk dimulai. Gue nggak yakin dengan kapasitas otak gue, jadi gue lihat jawaban punya Sanusi, sahabat gue yang gue paksa duduk disebelah kanan gue. Ternyata, jawaban tuh anak hampir searuhnya really different dengan gue. Mengingat dan menimbang tuh anak tadi bilang dia punya bahan meski dia nggak belajar, jadi gue pikir jawaban dia lebih baik dari gue.
So, mulailah otak mafia gue bekerja dengan optimal. Jawaban yang sebelumnya gue ubah sesuai dengan jawaban dari contekan dia. Dan saat keluar kelas rasanya gue abis keluar dari Panti Pijat. Segeerrr….
25 July 25, 2009 on Saturday
Pagi yang lembab… dan tidur gue benar-benar seperti in paradise. Dan jam 9.45 gue bangun dan gue ada ujian jam sepuluh. Hmmm…. Pagi yang nyaman…
What?!! Jam sepuluh!! Gosh!! Gak mikir lagi, gue langsung nyebur ke bak mandi ‘n bersiap hanya dalam waktu 10 menit lalu pergi k kampus tanpa nyisir rambut! Well… ternyata kesialan itu ada untungnya juga sih. Gue yang awalnya cemas karena gak da bawa buku (sistim ujiannya open book) dapat tempat duduk disamping teman2 gue yang nggak terkenal pelit sama sekali.. so, bisa ditebak kalo 100% hasil jawaban tadi adalah otak mereka.
Siangnya gue ngajar les privat Bahasa Inggris di UNP. Abis itu gue main internet gratis di fakultas teknik, tempatnya Ocky kuliah. Tapi, karena wireless gue bermasalah jadinya gue Cuma installin Mozilla Firefox ‘n nonton cuplikan Mission Impossible III dari flashdrive nya Ocky.
Niatnya abis itu sih gue mau mampir ketempat Macacaa, tapi pas gue sms beberapa kali kayaknya dia ngelarang banget. Ya udah, gue pulang aja lagi meski sempat k warnet bentar, buka blog gue yang lagi bermasalah.
Then, Home sweet home….. gue pulang naik angkot, sendirian. Gak ada yang nganterin gue. Yahh… gak pa-pa juga sih. Lagian, akhir2 ini gue manja banget ya, kemana-mana maunya pake motor aja, malas naik angkot. Dasar! Gue harus mulai membiasakan diri kayaknya nih! Kan bentar lagi mau PL. harus bangun pagi dan naik angkot tiga kali buat nyampe sekolah.
School…. I’m coming!!!
Macacaa
I really love him… Time by time has passed with many happening that made into memory…
Sampai kini gue masih tetap mencintainya. Sangat. Tapi… entah kenapa kini gue ngerasa mulai menyerah. Atas semua keegoisannya… perbedaan yang terlalu besar dan jauh. Kadang gue ngerasa dia seperti bintang yang sulit untuk gue jangkau, memberi gue harapan dengan sinarnya tapi jatuh bukan untuk gue.
I know… maksud dia baik. Nggak mau ngelihat gue berantem sama orang yang pernah gue sayangi seperti adik sendiri. Orang yang gue percayai tapi ternyata dia adalah badai yang menyeret ke tengah dan menghempaskan gue ke batu karang. Tapi, apa dia mikirin perasaan gue. Apa dia nggak ngerti sakitnya hati gue saat dia nanyain cewek itu. Tiap kali dia menyebut nama cewek itu, hati gue bergejolak, antara marah, sedih, dan kecewa…
Gue bukanlah orang yang mudah mengungkapkan perasaan. Gue hanya ingin dimengerti, diperhatikan, dicintai. Dan gue sangat tidak suka ada cewek lain yang hadir antara gue dan dia… dalam kebersamaan kami yang sangat sempit.
Gue tau dia sibuk dengan pekerjaannya. Tapi, apa nggak ada sedikitpun waktu yang bisa ia luangkan buat balas sms atau menelpon gue? Gue percaya… berusaha untuk sangat percaya padanya… kata-katanya… sikapnya… tapi kadang-kadang ia membunuh usaha gue untuk percaya padanya. Tentang bukti yang diperlihatkan semua orang yang benar-benar melukai hati gue. Membuat gue berpikir kalau gue kehilangan dia. Kalau hatinya bukan untuk gue.
Apa yang harus gue lakukan. Sahabat gue bahkan sudah jenuh dengan masalah yang gue ceritakan. Ia bahkan nggak mau ngasih gue solusi. Ia menyuruh gue untuk berpikir. Think. I know… tapi berpikir adalah seseuatu yang sagat sulit buat gue selain mengatakan kebenaran kalau gue sangat merindukannya untuk ada disamping gue.
Gue udah ngelakuin semua hal buat bikin dia senang meski akhirnya gue tau kalo usaha gue malah nyakitin dia. I’m really sorry for it. Tapi, gue hanya punya satu tujuan. Gue Cuma ingin dia senang dan mencintai gue.
Dia pernah bilang kalau dia sengaja nyakitin gue karena dia sebel sama gue. Well… now who is childish? Haruskah kita menyelesakan masalah dengan masalah. Dan sejak dia memberi tahu gue rules nya dia, he becomes another person… different.
Bukannya gue nggak percaya, tapi keadaan yang seperti ini membuat gue berpikir, does he love me? Still…? Atau Cuma gue yang mencintainya sendirian. Mungkin juga dia tertawa melihat kekonyolan gue karena mecintainnya sejauh ini… gue mungkin terlalu lebai atau muluk. Tapi, gue belum pernah ngelihat ataupun merasakan usahanya yang sungguh-sungguh demi gue…
Ataukah gue nyerah aja? I’m tired… mungkin udah sejak lama. Tapi rasa cinta yang besar ini ngalahin semua ego dan logika yang ada. Mempertahankan kesabaran yang benar-benar menyiksa hati gue. Gak Cuma hati, bahkan juga raga gue.
23 July 2009 on Thursday
Jam sepuluh pagi tadi gue ujian dan hebatnya gue nggak punya bahan buat perang dengan soal. Soalnya ada tiga puluh dan waktu yang diberian 60 menit. Empat puluh menit pertama gue habiskan dengan menggunakna logika gue. Lagipul jawabannya seluruhnya alternative. Dan rasanya gue lumayan bisa menjawab lebih dari separo soal itu. Tapi, dua puluh menit terakhir kasak kusuk dimulai. Gue nggak yakin dengan kapasitas otak gue, jadi gue lihat jawaban punya Sanusi, sahabat gue yang gue paksa duduk disebelah kanan gue. Ternyata, jawaban tuh anak hampir searuhnya really different dengan gue. Mengingat dan menimbang tuh anak tadi bilang dia punya bahan meski dia nggak belajar, jadi gue pikir jawaban dia lebih baik dari gue.
So, mulailah otak mafia gue bekerja dengan optimal. Jawaban yang sebelumnya gue ubah sesuai dengan jawaban dari contekan dia. Dan saat keluar kelas rasanya gue abis keluar dari Panti Pijat. Segeerrr….
25 July 25, 2009 on Saturday
Pagi yang lembab… dan tidur gue benar-benar seperti in paradise. Dan jam 9.45 gue bangun dan gue ada ujian jam sepuluh. Hmmm…. Pagi yang nyaman…
What?!! Jam sepuluh!! Gosh!! Gak mikir lagi, gue langsung nyebur ke bak mandi ‘n bersiap hanya dalam waktu 10 menit lalu pergi k kampus tanpa nyisir rambut! Well… ternyata kesialan itu ada untungnya juga sih. Gue yang awalnya cemas karena gak da bawa buku (sistim ujiannya open book) dapat tempat duduk disamping teman2 gue yang nggak terkenal pelit sama sekali.. so, bisa ditebak kalo 100% hasil jawaban tadi adalah otak mereka.
Siangnya gue ngajar les privat Bahasa Inggris di UNP. Abis itu gue main internet gratis di fakultas teknik, tempatnya Ocky kuliah. Tapi, karena wireless gue bermasalah jadinya gue Cuma installin Mozilla Firefox ‘n nonton cuplikan Mission Impossible III dari flashdrive nya Ocky.
Niatnya abis itu sih gue mau mampir ketempat Macacaa, tapi pas gue sms beberapa kali kayaknya dia ngelarang banget. Ya udah, gue pulang aja lagi meski sempat k warnet bentar, buka blog gue yang lagi bermasalah.
Then, Home sweet home….. gue pulang naik angkot, sendirian. Gak ada yang nganterin gue. Yahh… gak pa-pa juga sih. Lagian, akhir2 ini gue manja banget ya, kemana-mana maunya pake motor aja, malas naik angkot. Dasar! Gue harus mulai membiasakan diri kayaknya nih! Kan bentar lagi mau PL. harus bangun pagi dan naik angkot tiga kali buat nyampe sekolah.
School…. I’m coming!!!
boleh Tau tuh!
EDelweiSs
Edelweiss… itu adalah nama bunga abadi. Gue paling suka bunga itu sampe2 gue mengabadikannya sebagai nama pena gue buat nulis puisi…cerpen, novel, atau gambar.
Tapi guys… kita semua emang udah tau kan kalo gak ada hal di dunia ini yang abadi, bahkan cinta sejati antara lo ‘n pacar-pacar lo juga suatu saat akan berakhir….yang abadi Cuma kasih sayang tulus ortu ma anaknya. Maka …. Tau dirilah para anak yang sering ngelawan, manja, ‘n…gak banget ma emak ‘n bapak na… duhhh..jadi ceramah nih…hehehe!!
Balik lagi ke bunga. Gue emang suka mawar ‘n selalu punya impian yang belum terkabul sampe sekarang. Gue ingin cowok yang gue cintai ngasih gue bunga mawar. Macacaa… tapi, gue bakal sangat tersanjung jika Macacaa jauh2 manjat gunung demi membuktikan kalo ia emang makhluk primata (kidding!) ‘n dia ngasih setangkai Edelweiss segar ma gue… ouh! So sweet…
Edelweiss emang sosok bunga yang seluruh dunia ngecap ia sebagai bunga keabadian. Gue nggak ngerti maksudnya sih… apa kalo kita makan tuh bunga bakal jadi abadi selain jamur Ling Zhi? Hehehhe… yang jelas sosok Edelweiss emang identik dengan keabadian.
PianO
Hmhh… gue sangat cinta sama alat kesenian yang satu ini. Gue rela les backstreet pake duit jajan gue sendiri. Gara-gara itu uang bulanan gue jadi cekak. Malahan bulan ini gue sampe nggak ngebayar sewa kos coz bayar les piano gue itu. Asal tau aja ya para pemirsa… Mamz ‘n Papz will kill me klo gue ketahuan ngebuang uang mereka buat hal2 selain urusan kuliah!
Gue nggak tahu kapan gue mulai suka piano. Tapi yang jelas udah lamaaaa banget… gue bisa mainin melodi meski Cuma pake tangan kanan doang sih… mirip pianika, tapi bedanya mulut gue bisa berkata-kata atau nguap ‘n musiknya masih tetep kedengeran. Gue punya keyboard mini yang kereeeen banget. Jenis suara yang ada aja ada sampe 100 ‘n tiap tuts nya punya musik yang beda. Papz bilang dia beli tuh keyboard yang merk nya casio itu jauh sebelum gue ngenal susu Bendera. Jadi bisa dibilang klo tuh keyboard udah seumur gue… 20 tahun. Sekarang gue nggak tahu benda kesayangan gue itu ada dimana. Hiks… gue kangen banget. Terakhir gue ngelihatnya pas gue semester dua.
Impian gue ada banyak. Jadi pianista juga salah satu impian gue. Tapi… ortu gue kayaknya nggak ngedukung gue buat masuk di jurusan seni. Alasan Papz yang paling ampuh, katanya gue akan semakin kacau ‘n berantakan kalo masuk jurusan itu. Gue akui, gue orangnya emang berantakan banget ‘n pemalas. Padahal, gue tau kalo seluruh family gue punya darah seni selain darah merah. Hehehe….
Papz pintar main gitar ‘n zaman mudanya dia anak band yang agak nge-punk ‘n hobi bikin puisi yang bisa dibilang levelnya setingakt dengan isi majalah horizon. Sayangnya Papz mungkin waktu itu nggak kenal sama yang namanya horizon coz dia sibuk ngurusin cewek. O ya… Papz gue juga ahli dalam seni ngerebut hati cewek. Mulai dari kakak adik bersaudara, adik kelas, senior, guru, sampe anak pesantren yaitu Mamz gue yang jadi pelabuhan terakhirnya (halaah… bahasanya…!)
Mamz pintar ngaji, nyanyi, merajut ‘n masak (emang na masak seni?). semasa mudanya Mamz disebut-sebut sebagai bintang desa coz, selain cantik ia juga baik hati ‘n punya hal2 seni tadi. Banyak lhooo… yang jadi secret admirer Mamz. Yang nembak juga nggak kalah banyak. Pokoknya perempuan dalam silisilah keluarga Mamz selalu populer di kalangan cowok. Dan gue dibanding mereka, Mamz, Nenek ma Mamz na nenek blum da apa2 na kali ye.
Adik gue yang no 2 punya keahlian ‘n bakat dibidang tarik suara ‘n seni lukis. Lukisannya bagus2 lho. Dia sering ikut lomba gitu ‘n kemarin lolos sebagai juara satu tingkat kabupaten ‘n jadi wakil daerah untuk lomba melukis tingkat provinsi. Tapi… sayangnya dia nggak menang coz temanya melenceng. Padahal banyak yang bilang kalo lukisan adik gue lbih nyata dibanding yang lain (ini bukan omongan sebagai seorang kakak lho). Ya dia juga bego sih… panitianya bilang klo lukisan harus tentang pendidikan eee… dia malah ngegambar sawah ma kebo.
Adik gue yang terakhir, si bungsu… hm…. Gue nggak tahu deh! Kayaknya bakatnya ceramahin orang. Dia cerewet. Jadi bakal jadi ahli seni apaan tuh? Kalo ikut lomba mewarnai tingkat TK dia pasti ngasih warna hitam buat tangan kanan tokoh, ijo buat muka ‘n merah buat telinganya… ya ampuun!!! Tuh tokoh malah kayak monster alien yang siap menjajah bumi..!
Dan sekarang gue semakin cinta sama yang namanya piano. Gue udah bisa baca not balok di usia menjelang 20 kemarin. Hahahha!!! (parah…) bahkan tempet les itu benar2 kayak surga bagi gue. Lebih nyaman dari pada spa (halahh… ngerasain spa aja blum prnah!). kalo lagi stress… putus cinta… sakit hati… sedih sampe nangis gue pasti pengen kesana. Gue selalu nggak sabar nunggu hari jum’at datang. Karena gue sangat menikmati sensasi saat jari-jari gue nyentuh tuts piano ‘n melodi yang keluar dari sana. Ditambah wajah manis sensei gue.. hehehhe…
Kejadian hari ini…. July 14, 2009 on Tuesday…..
Gue bangun jam lima. Nggak shlat subuh karena belum mandi wajib. Bangun karena alrrm Oppie AnDaresTa, SingLe ‘n Very Happy. Kenapa judul na nggak “ I’m PLuraL ‘n Very Mnderita” aja? (wkwkwk).
Siang mulai menjelang. Perut gue lapar banget. Tapi, gak da nasi, gak da makanan kecuali susu ma roti. Mau minta ma anak2 kos yang lagi kaya akan keanekaragaman sambal di kamar na, segan. Gue kan lagi bete ma mereka. Kecuali iwit sih… ‘n gue minjem mie aja ma mereka. Sayangnya ternyata persediaan mie sedang habis, jadi silahkan datang ke toko sebelah. Dan pas gue lagi nunggu air di magic mendidih (magic gue keren, multifunction, bisa buat nanak nasi, masak air, rebus telur, goreng telur, kerupuk, masak agar2 ‘n nyimpen duit supaya nggak dicuri tuyul), tiba2 iwit dating, nawarin makanan yang ia bawa dari kampoeng. Yaaah….. dewi kwan Im kesiangan…. Dah nggak nahannn…
Jadilah, gue sebagai warga Negara paris (pasaman rang sekitar) sarapan pke susu ma roti kelapa doang. Hix…hix….
What happened at first week on July?
Sabtu sore gue diajakin ma sepupu na Macacaa, Yoga ke pesta perkawinan sodaranya. Ya iyalah… gue mau banget. Jadi gue cabut aja ma dia sorenya. But… Cittt…! Di tengah jalan dia bilang klo Macacaa juga bakal datang. What?!!! Balik! Puter balik!! Gue nggak mau… lagipula bukannya dia bakal tambah marah besar klo tau gue dekat sama keluarganya. Secara, kita pacarannya backstreet gitu lhooo… (gue nggak tahu sebenernya, what hell was going on?).
Tapi katanya nggak apa2, tenang aja… coz rumahnya dia besar (gue mulai ngebayangin istana nih) ‘n bisa diatur klo gue nggak mau ketemu. Karena diiming2i ma makanan (gue klo ke pesta orang yang dicari duluan pasti jamuan na) akhirnya gue nyerah deh, tapi dengan catatan… jangan sampe ada yang tahu klo gue cew na dia. Salah-salah gue ntar dibilang stalker lagi. Iyuuuh….
Di tengah jalan, kita brenti. Makan sate padang coz gue belum makan dari siang (mklum anak kos…) dan disanalah ia bercerita selengkap2nya yang menjawab semua keraguan gue selama ini. Macacaa ternyata Ahmad Dhani kuadrat dan gue adalah Manohara (tenang… gak da pnderitaan fisik kok). Katanya gue Cuma dimamfaatin dan baginya cewek Cuma aksesori doang. Saat itu rasanya gue ngebayangin ada konser lagu Hancur Hatiku yang dinyanyiin sama Dewi Persik sama Aming yang lagi joget, nyeret ban mobil ditengah jalan sambil minta sumbangan… sumpah! Hati gue sakit banget. Hancur banget rasanya. Nggak bisa dilukiskan dengan A B C Dehhh… gue sampai nggak nafsu lagi buat ngabisin sate gue. Malahan gue pengen jadiin tuh cowok sate juga! Trus gue hadiahin ke Sumanto-sumanti!
Actually, gue udah malas ke party itu. Udah nggak mood lagi. Tapi, lagi2 Yoga ngebujuk gue. Ya udah… akhirnya gue datang juga. Nyampe disana gue kenalan sama seluruh sodara dia yang pulang dari rantau. Disana gue ngaku2 sebagai Dea, berakting sebagai temen Yoga ‘n acting Yoga ternyata benar2 buruk… adek gue yang usianya lima tahun bahkan lebih pintar berakting. Masa pas gue lagi ngobrol sama mamanya Sandra, “Iya Tante, DEA tmennya Yoga…” tiba2 Yoga manggil gue “Xi, mau makan lagi nggak?” Ampuuun deeeh!!! Jadilah, gue ngeralat ucapan gue “Tante boleh manggil Dea boleh manggil LUxi coz nama lengkap Dea kan Dea AluXi…” Hwaduuuh….
Dan gue dengan cepatnya udah akrab sama Sandra dan Bang Rudi (si bebek, dia manggil gue ayam sih…). Sepanjang pesta sampai larut malam gue deg-deg an banget. Perasaan tadi gue nggak makan jantung ayam deh. Gue cemas aja kalo Macacaa datang. Huh! Sebenernya gue udah illfeel sama dia. Tapi… nggak bisa disembunyiin kalo gue sangat menatikan kedatangannya. Gue kangen banget sama dia. Gue emang marah… tapi rasa yang ada di hati gue ngalahin semua itu. Termasuk harga diri gue.
Dan dia emang datang, tapi jam sepuluh malam gitu. Gue lagi tidur2an sambil ngobrol sama Sandra ma Bebek di ruang belakang. Kita tidurnya massal kayak korban tsunami. Yoga nanya apa gue mau ketemu dia… mau banget. Tapi, udahlah… nggak usah. Gue lebih milih sembunyi.
Gue nggak tahu apakah sepupunya yang satu lagi ember bgt, tiba2 jam 2 tengah malam Macacaa nelpon gue. Nanya gue lagi dimana. Eh, tumben banget nih! Mau bohong nginap di kos temen tapi bunyi saluangnya pasti kedengeran… untung ja Yoga ngasih ide buat bilang lagi di Pariaman aja. Negeri asal saluang di Minangkabau. Dan kebohongan pun berlanjut, gue bilang kalo gue menghadiri pesta pernikahan ke tempat temen gue bareng anak2 kelas. Sebenarnya feeling gue udah bilang kalo dia udah tau semuannya. Akhirnya, pembicaraan pun berakhir dengan sms-sms yang berisi kemarahan dia. Katanya gue nge-dissapointed kan dia. Well… apa nggak kebalik tuh?
Esok paginya kita berenang ke sungai dekat sana, gue, Yoga, Sandra, sama Bebek (kembali ke habitat). Wuuuihh!!! Seru banget! Gue sempat sms Macacaa sih, masih berharap dia mau datang tapi nggak dibalas2. ya udah… pokoknya kita puas2in deh jadi ikan paus, pesut, sama mas koki. Yang bebek teteup jadi bebek aja…
Siangnya dia sms gue lagi. Hmm.. nanya jam berapa pulang. Kayaknya udah nggak gitu marah lagi. Truz, gue tawarin pulang bareng ma mobil bebek ee… dia nggak mau. Katanya dia udah berangkat duluan ke diklat (ada pelatihan jadi abdi Negara getooo). Ee… pas ditengah jalan kita malah ketemu. Idiiih!!! Belagu banget tuh cowok! Gue udah capek nengok ke belakang dianya malah sok sibuk baca koran sama senyum2 monyet. Emang monyet kaliii….
TUeSday, 7 July 2009
Pagi ne gue udah dibangunin ma Macacaa.. huaaah… gue seneng banget dia nelpon gue meski dia kedengeran masih kesal gitu ma gue. Dan pagi itu perut gue sakit banget… kayak ngalamin siksaan neraka. Huhuhu…… awalnya gue berencana buat stay at home aja, guling kesana kemari ‘n tidur sepanjang hari sampai jam 7 pagi Yoga nelpon ngajak jalan2 ke Pariaman naik kereta api. Uwaahhh…. Mau banget! Gue kan suka jalan2, daripada bete dirumah ‘n ingat sama si Macacaa Ahmad Dani yang sukses nyelingkuhin gue.
Actually ada rasa gak enak gue pergi ke Pariaman tanpa ngasih tau dia. Tapi ah! Bodo amat! Dia aja jahat kayak gitu ke gue. So, jam 7.30 gue udah terbang dari kos. Go to station di Tabing. Dan jam 9 kereta langsung berangkat. Kita dapat tempat di eksekutif. Pastinya mahal tuh… tapi yang bayar kan bukan gue. Heheh… bebek gak jadi pergi. Jadi Cuma kita berlima. Gue, Yoga, Sandra, Mamanya, sama Faraz. Gue agak segan sih sama mamanya Sandra. Dia jarang ngomong ma gue. Iya, gue tau kok kalo gue orang luar yang nebeng acara keluarga. Bodo ah! Yang jelas gue bisa naik kereta api (dasar orang kampung yang biasanya Cuma naik delman aja!)
“Tralala…. Trililiii… gue naik kereta api… gratis kali ini......sungguh senangnya hati…..!!!”
Wkwkwkkw………….!!!
Kereta api melaju dengan kecepatan Onta Arab lagi hamil lima bulan dan sedang ngidam bapak2 lagi nunggging ditengah jalan. Luammbaaattt!!! Yah.. namanya juga kereta api wisata.
Akhirnya kita nyampe juga di Pariaman. Dibelakang hutan, gunung, kanan kiri rumah orang dan didepan kolam Tuhan Yang Maha Luas… laut, yeah!
Tanpa banyak basa-basi busuk lagi, langsung gelar tikar ‘n pesen makanan buat makan siang. Gue nggak lapar sih.. tapi karena segan sama induk semang akhirnya gue pun menyantap sepotong ayam goreng yang empuk ‘n lembut banget. Gue makan denngan nikmat… dan ketika nasi dipiring gue udah licin ‘n gue niat mau makan sisa daging ayam ma tulang2nya…… tiba2 gue lihat sesuatu yang bergerak di piring gue. Ada beberapa. Putih… gue pikir itu pantulan mata gue. Pas gue perhatiin lebih seksama………………………., ULAAAAT!!!!!
Uohhh!!!! Nooo!!! Ada ulat di piring gue! Putih… kecil! Dan mereka move on dengan gaya jupe lagi aksi mesum. Hu…hu..hu…huu…. ternyata asalnya dari ayam gue. Mungkin tuh ayam diangetin bentar daripada nggak laku kejual, rugi dong. Gila!!! Gue nggak nyangka dalam hidup gue bakal punya menu santapan ulat. Ihhh!!gue langsung illfeel. Pengen muntah tapi segan sama induk semang. Ini seperti pepatah, hidup segan mati tak mau… rasanya pengen gue remas2 tuh penjual, gue gulung, trus gue lempar ke laut buat dijadiin umpan! Mampus!!
Pas gue cerita ke Mamanya Sandra, guess What dia bilang apa???
“Yaah… sekali-kali nggak apa2lah makan ulat, kapan lagi…”jawabnya enteng, seolah dia anggap yang gue makan itu udang rebon bukannya ulat jahanam itu!!
Aduuh Tante…. Kapan laginya itu lho, nggak nahan. Kapan lagi? Kan bisa kalo gue udah mati trus masuk tanah, gak Cuma ulat yang gue makan, sekalian cacing juga gak papa. Tapi,,, gue masih hidup. Masih punya rasa jijik. Ih! Jangan2 dia udah sering makan yang kayak gitu lagi ya?
Tapi karena anaknya cuek atau sengaja dicuek2in akhirnya gue anggap aja gue habis melakukan eksperimen dengan uji coba vitamin U, ulat dengan gue sebagai percobaannya.
Trusss… kita nemenin Faraz yang usianya baru empat tahun naik wahana mirip Merry Go Round yang kalo talinya lepas, penumpangnya terlempar semua ke laut. Semoga nggak terkabul. Amiiin….! Gue udah lupa entah siapa yang jadi anak kecil usia empat tahun disana. Nggak peduli kepala gue udah pusing karena putarannya tapi gue masih tetap berhigh five ria sambil ber-take Photo ria.
Dan setelah itu kita main di pantai, mengukir nama masing2, nyari kerang sambil ngelihat adegan gratis berdurasi 10 menit tentang “pup” yang lewat dengan gagahnya, berkilauan keemasan ditimpa sinar matahari siang.
Jam 13.30 kita balik ke kereta. Capeeeek ‘n kulit pada hangus semua……
Ternyata kalo pulang kereta melaju lebih cepat. Homesick kali nih kereta. Jam 15.00 kita nyampe di stasiun. Gue mau pulang. Mau ngeluarin ulat2 tadi lewat saluran tujuh.
Tapi Yoga bilang pulangnya nanti aja. Dia ngajakin gue tamasya kerumah saudara2nya dulu. Males sih… tapi daripada gue pulang sendirian naik angkot. Ya udah.. gue pun ngikut aja sama mereka. Gue nggak tahu si Yoga entah kerasukan apa tadi, tapi yang jelas kayaknya ia kepengen banget bikin Macaca, sepupunya itu kesel sama gue. Dia nyuruh gue sms Macacaa, bilang kalo gue lagi di tempat saudara2nya dia.
Gue juga bego banget. Mau2nya disuruh. Gue pun sms. Tapi nggak dibales sampe kita dirumah saudaranya yang berjarak 15 menit dari sana, di Kasang. Dia nelpon gue. Waduuuhh… kayaknya dia benar2 marah sama gue. Truz dia nanya kenapa gue mau aja pergi. Ya, gue kan bosan dirumah…. ‘n dia pengen ngomong langsung sama Yoga. Tapi kayaknya Yoga nggak mau ngomong (kok dia kelihatan takut gitu sih), jadi gue bilang aja klo Yoga lagi ke belakang. Eh, telponnya langsung diputus.
Beberapa detik selanjutnya sms dia datang yang isinya bikin gue kayak mau kiamat…. Dia bilang……….”kita Putus…”
Wuooo!!! Gimana nih???!!!
Tapi Yoga malah nyantai2 aja. Dia bilang nggak apa2 coz cowok gue itu emang jahat jadi pantas buat digituin. Katanya lagi, gue harus tegas ma dia ‘n Yoga juga bilang betapa dia sayang sama gue. Huhh…. Gue udah mulai mikir klo, siapa tau aja dia….. gak ah!! Terlalu cepat menyimpulkan!
Pulang dari sana gue langsung nginap ditempat sahabat2 gue tercinta. Sanusi sama Ayu. Gue bener2 sedih banget dan kalo lagi sedih gue nggak bisa sendirian. Malamnya pun gue langsung berpikir… kayaknya gue juga salah. Kenapa gue nggak ngecek langsung kebenarnnya. Langsung termakan omongan orang aja. Padahal itu belum tentu bener kan?
Ne Foto gue di PariS
With Sandra With Faraz Yoga dibelakang
Dan… 8 July 2009 on Wednesday….
Paginya abis bangun tidur… abis mimpi tanpa wangsit, gue langsung nelpon Macacaa pake no Sanusi. Gue minta maaf… awalnya dia nggak mau.. tapi setelah gue memohon2 sampe ngelupain rasa gengsi ‘n harag diri (iya, kan gue yang salah) akhirnya dia bilang intropeksi diri dulu selama satu minggu. Gue protes dunk, karena ultah gue tingggal beberapa hari lagi. Tapi, karena takut dia bakal berubah pikiran lagi… ya udah, gue terima keputusannya.
Hari-hari pun berlalu…. Gue sempat ngirim puisi ke dia dari lubuk hati gue. Original milik gue dan benar2 perasaan gue yang sesungguhnya…. Tapi nggak ada balasan.
Pagi 11 Juli 2009 on Saturday….
Happy BirtHdaY…..
Hari ini umur gue genap 20 tahun. Berarti gue udah dewasa. Dari jam 12 teng hp gue berdering-dering oleh sms ucapan selamat ulang tahun. Tak terkecuali dari Macacaa yang nelpon jam 5 subuh. Gue bahagia banget… ternyata dia masih ingat sama gue. Dan kita pun janji buat ketenuan di sari anggrek jam dua siang. Gue bakal traktir dia (terserah).
Jam 14.15 gue sampai di tempat janjian. Gue cemas banget karena gue pikir dia udah pergi marah2 kayak biasanya karena gue telat. Macet banget sih… tapi pas gue sms ternyata dia belum datang.
Dan, terjadilah lagu BCL yang ‘kecewa’…
Gue menungggu sampai1,5 jam.. sendirian, berdiri (padahal upacara bendera yang berdirinya Cuma 15 menit gue ogah banget), dan digangguin preman. Gue sms lagi yang kesekian kalinya, Guess What???!!!
“Sorry ya… aku masih nyelesein bahan nih di diklat. Mungkin satu jam. Atau nggak tau selesainya jam berapa. Mank kamu sendirian ya disana? Satu setengah jam itu cepat berlalu kok. Lebih baik kamu pulang ja duluan ke tempat Ayu…”katanya santai.
Anjriiit!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Jadi dari tadi dia ngapain coba. Jangan2 dia ngerjain gue. Tapi…. It’s so…terrible!!!
Akhirnya gue pun jalan aja ke tempat les gue di jalan pemuda. Hari panas gitu ‘n gue nangis2 disepanjang jalan saking keselnya. Baru aja nyampe ditempat les, Yoga datang, nawarin gue jalan ‘n makan. Karena gue lapar ‘n kecewa banget jadi gue pergi aja. Pas ditengah jalan mau pulang, Macacaa sms gue. Katanya dia dah nyampe si PA (Plaza AnDalas).
Puter balik, maju mundur… sabar bu’… gue pun balik ketempat les dulu coz gue lupa pamit ma guru les disana. Abis itu baru ke PA ‘n ketemu ma dia setelah muter2 sampe ke lantai dua. Dia ngasih selamat pake salaman tangan (gue pacarnya bukan sih?). reaksinya…. Dia Cuma senyum malaikat setan tanpa ngerasa bersalah udah bikin gue nunggu dia selama itu sendirian. Padahal harusnya hari ini gue berbahagia, bukannya kecewa!!
Mana dia bawa temennya lagi. Dan dia nggak bisa lama-lama karena harus balik ke diklat jam 8 dan dia nggak mungkin dong ninggalin temennya.. jadilah, dia nganterin gue pulang. Tuh kan! Lagi-lagi kebersamaan kita terbatas aja!
Hanya saja… dia menggenggam tangan gue dan senyum ke gue. Gak tau kenapa, hal itu udah cukup untuk melenyapkan rasa kemarahan gue tadi. Semua rasa kecewa dan kesal tadi menguap entah kemana. Dan selama perjalanan apa yang ada di mimpi gue semalam jadi kenyataan.
Tapi… sayangnya… saat para sahabat tersayang dan temen2 gue menyaksikan gue berdoa sambil meniup lilin, dia nggak ada disamping gue. Missing someone special….
Ditengah ramai para sahabat…. Keadaan teras yang remang dan cahaya lilin, gue ngerasa kesepian…. Nggak ada Macacaa… padahal ini momen yang berarti buat gue. Meniup batang2 bercahaya yang jumlahnya 20 tanpa kehadiran orang yang berarti buat gue…
Doa gue sederhana aja………. Tapi bukan wish…
Gue berdoa…… semoga hidup gue lebih baik
……………….. semoga nilai gue naik
……………….. dan semoga gue bersama Macacaa terus
Amiiin……..dan Fyyuuuuuuuhhhh……..!!! lilin pun ditiup..
Happy Birthday…..
RuLes, 15 July 2009 on Wednesday
Rules…. What’s that? Ada banyak Rules di dunia ini. Dilarang merokok, dilarang ML, dilarang buang sampah sembarangan dan Dilarang ngerebut pacar gue! Hehehe…
Yang jelas, last night we fighted again. Gue terlalu jujur bilang sepupunya ngajakin gue pergi main. Gue nggak tahu kalo kejujuran itu nggak cocok buat dia. Jadilah ia bilang hal2 yang menyakitkan. “terserah kamu mau pergi ma siapa aja. Aku nggak ngelarang, tapi jangan larang aku juga…” setelah itu dia salah kirim sms dua kali ke cew yang berbeda dan ngajak mereka ‘JALAN!’
What?!!
Gue jelas marah banget lah! Gue telpon dia. Bodo kalo pulsa gue yang notabene nya bukan buat nelpon lama. I just said….”MATI AJA DEH LO DI SOLOK!!! BENCI!!!” then…tut…tut…. Telpon gue matiin. I cried ‘n took decision cabut ma Yoga ‘n temen2nya.
Actually, I did’nt want to go. But… gue sangat marah! Really angried at that night. Sepanjang jalan diatas motor gue cried on apalagi si Yoga seperti biasanya pintar banget bikin gue tambah sad dengan bilang isi pembicaraannya sama Macacaa yang nggak akan pernah gue lupain. Dia bilang kalo Macacaa bakal nyerahin gue ke Yoga jika Yoga ternyata suka gue.
Malam itu hati gue bener2 sakit. Gue bersumpah bakal lupain dia. He was died in my heart. Tapi logika gue masih berpikir kalo semua itu belum tentu benar. Gue masih commitment dengan hati gue kalo gue baru akan percaya jika hal itu benar2 terjadi di depan mata gue.
Lebih menyebalkan lagi, Yoga ngajak main ke matchroom. Tempat main yang blm prnah gue kunjungi dr lists intrseting spot in Padang. Cowok2 disana so pasti oke banget! Keren ‘n cool… Cuma gue yang nggak becoz… selain nggak pandai main biliar….
CELANA GUE SOBEK!!!
Jadi lo bisa bayangin kan betapa was-wasnya gue saat nungging mau nyodok bola. Emang sih… tuh bagian yang sobek nggak bakal keliatan kalo gue nggak duduk ngangkang diatas meja biliar.
Hal-hal yang memalukan terus terjadi…
1. celana gue sobek dan ada dua orang yang tau (gue yang ngasih tau sih…)
2. pas nyodok tangan gue kepeleset dan stiknya melenceng
3. selesai nyodok gue nggak lihat2 keadaan sekitar, tanpa sengaja stik gue mukul lampu diatas meja. Meski bukan lonceng tapi suaranya kenceng banget!! Gila!
4. I was cried….sumpah...cukup sekli ini aja gue ketempat ky gitu!!!
Jam 9 malam akhirnya gue sampai di kos dengan perut yang lapar. Padahal malam ini gue berencana makan malam di kos Ayu yang pastinya gue bakal kenyang coz dia kan abis pulang dari kampung dengan membawa banyak makanan. Tapi, shit! Nggak jadi. Yoga ada sih… ngajak gue makan dulu. Agak maksa malah, tapi gue takut ntar gerbang gue keburu ditutup. Jadilah… malam ini gue kelaperan dan dengan hati yang sangat sedih.
Gue nggak bisa ngebiarin kesedihan ini terus berlanjut. Jadi gue sms (tadi karena marah, hp gue matiin) dan bilang betapa sakit hatinya gue digituin. Nggak dibalas dan hp nya mati. Tapi dia kan pake hp yang bisa dua kartu… gue coba telpon semua no dia. Tapi nggak aktif. Gue semakin sedih… tapi pantang menyerah. Gue coba sekali lagi dengan nomor yang nggak ada namanya, tapi rasa2nya dia pernah nelpon gue lewat sana.
Berhasil!!! Gue basa-basi dulu nanya ne nomor siapa, tapi guess what? Dia bukan Macacaa tapi suaranya nggak bisa bohongin gue kalo it’s him. Tapi karena dia nggak mau ngaku, yaaa gue matiin… berhubung pulsa gue sekarat.
Suddenly, ada sms masuk dari Macacaa. Dan lagi2 itu buat cewek lain. So childish!!!
I called him and diangkat…
We talked together… conclusionnya... he was disappointed with me coz my mistake and me too… we broken heart each other. Akhirnya disanalah dia ngeluarin semua kemarahannya. Gue senang kalo dia bisa jujur tentang kemarahannya dan keinginannya sama gue, meski gue dicap bego, punya otak tapi nggak dijalanin buat nyari tau kesalahan. Dia pun berusaha menyadarkan gue dengan bikin scenario yang bikin gue sakit hati, marah, kecewa, ‘n nangis…
I know… and I really sorry
Dan detik itu juga gue sadar, lebih tepatnya tau dimana letak kesalahan gue…
GUe TerLaLu JujuR…
Ternyata ada hal-hal yang nggak selalu bisa dijadikan kejujuran dan dia bukan tipe yang senang dengan kejujuran yang menyakitkan… dia berbeda… cara pikirnya… caranya mencintai, we are different. Adam dan Hawa…
So, we make rules….
‘kita boleh jalan sama siapa aja tapi jangan kasih tau apapun karena hal itu bakal nyakitin buat didengarin (sebenarnya dia Cuma nggak kuat cemburu aja). Dan jika jalan2 keluar kota harus ngasih tau. Dan jika kepergok jalan ma cowok/cewek lain…. Semuanya berakhir”
Gue sih setuju2 aja meski ada suatu bagian dalam hati gue yang nggak suka dengan rules itu… tapi gue juga bilang…. Jangan sampai selingkuh apalagi sampai punya pacar lain. Itu kan benar2 kelewatan!!
Now… let’s play. Gue akan coba meski bukan pro.
Berjuang!!!
Edelweiss… itu adalah nama bunga abadi. Gue paling suka bunga itu sampe2 gue mengabadikannya sebagai nama pena gue buat nulis puisi…cerpen, novel, atau gambar.
Tapi guys… kita semua emang udah tau kan kalo gak ada hal di dunia ini yang abadi, bahkan cinta sejati antara lo ‘n pacar-pacar lo juga suatu saat akan berakhir….yang abadi Cuma kasih sayang tulus ortu ma anaknya. Maka …. Tau dirilah para anak yang sering ngelawan, manja, ‘n…gak banget ma emak ‘n bapak na… duhhh..jadi ceramah nih…hehehe!!
Balik lagi ke bunga. Gue emang suka mawar ‘n selalu punya impian yang belum terkabul sampe sekarang. Gue ingin cowok yang gue cintai ngasih gue bunga mawar. Macacaa… tapi, gue bakal sangat tersanjung jika Macacaa jauh2 manjat gunung demi membuktikan kalo ia emang makhluk primata (kidding!) ‘n dia ngasih setangkai Edelweiss segar ma gue… ouh! So sweet…
Edelweiss emang sosok bunga yang seluruh dunia ngecap ia sebagai bunga keabadian. Gue nggak ngerti maksudnya sih… apa kalo kita makan tuh bunga bakal jadi abadi selain jamur Ling Zhi? Hehehhe… yang jelas sosok Edelweiss emang identik dengan keabadian.
PianO
Hmhh… gue sangat cinta sama alat kesenian yang satu ini. Gue rela les backstreet pake duit jajan gue sendiri. Gara-gara itu uang bulanan gue jadi cekak. Malahan bulan ini gue sampe nggak ngebayar sewa kos coz bayar les piano gue itu. Asal tau aja ya para pemirsa… Mamz ‘n Papz will kill me klo gue ketahuan ngebuang uang mereka buat hal2 selain urusan kuliah!
Gue nggak tahu kapan gue mulai suka piano. Tapi yang jelas udah lamaaaa banget… gue bisa mainin melodi meski Cuma pake tangan kanan doang sih… mirip pianika, tapi bedanya mulut gue bisa berkata-kata atau nguap ‘n musiknya masih tetep kedengeran. Gue punya keyboard mini yang kereeeen banget. Jenis suara yang ada aja ada sampe 100 ‘n tiap tuts nya punya musik yang beda. Papz bilang dia beli tuh keyboard yang merk nya casio itu jauh sebelum gue ngenal susu Bendera. Jadi bisa dibilang klo tuh keyboard udah seumur gue… 20 tahun. Sekarang gue nggak tahu benda kesayangan gue itu ada dimana. Hiks… gue kangen banget. Terakhir gue ngelihatnya pas gue semester dua.
Impian gue ada banyak. Jadi pianista juga salah satu impian gue. Tapi… ortu gue kayaknya nggak ngedukung gue buat masuk di jurusan seni. Alasan Papz yang paling ampuh, katanya gue akan semakin kacau ‘n berantakan kalo masuk jurusan itu. Gue akui, gue orangnya emang berantakan banget ‘n pemalas. Padahal, gue tau kalo seluruh family gue punya darah seni selain darah merah. Hehehe….
Papz pintar main gitar ‘n zaman mudanya dia anak band yang agak nge-punk ‘n hobi bikin puisi yang bisa dibilang levelnya setingakt dengan isi majalah horizon. Sayangnya Papz mungkin waktu itu nggak kenal sama yang namanya horizon coz dia sibuk ngurusin cewek. O ya… Papz gue juga ahli dalam seni ngerebut hati cewek. Mulai dari kakak adik bersaudara, adik kelas, senior, guru, sampe anak pesantren yaitu Mamz gue yang jadi pelabuhan terakhirnya (halaah… bahasanya…!)
Mamz pintar ngaji, nyanyi, merajut ‘n masak (emang na masak seni?). semasa mudanya Mamz disebut-sebut sebagai bintang desa coz, selain cantik ia juga baik hati ‘n punya hal2 seni tadi. Banyak lhooo… yang jadi secret admirer Mamz. Yang nembak juga nggak kalah banyak. Pokoknya perempuan dalam silisilah keluarga Mamz selalu populer di kalangan cowok. Dan gue dibanding mereka, Mamz, Nenek ma Mamz na nenek blum da apa2 na kali ye.
Adik gue yang no 2 punya keahlian ‘n bakat dibidang tarik suara ‘n seni lukis. Lukisannya bagus2 lho. Dia sering ikut lomba gitu ‘n kemarin lolos sebagai juara satu tingkat kabupaten ‘n jadi wakil daerah untuk lomba melukis tingkat provinsi. Tapi… sayangnya dia nggak menang coz temanya melenceng. Padahal banyak yang bilang kalo lukisan adik gue lbih nyata dibanding yang lain (ini bukan omongan sebagai seorang kakak lho). Ya dia juga bego sih… panitianya bilang klo lukisan harus tentang pendidikan eee… dia malah ngegambar sawah ma kebo.
Adik gue yang terakhir, si bungsu… hm…. Gue nggak tahu deh! Kayaknya bakatnya ceramahin orang. Dia cerewet. Jadi bakal jadi ahli seni apaan tuh? Kalo ikut lomba mewarnai tingkat TK dia pasti ngasih warna hitam buat tangan kanan tokoh, ijo buat muka ‘n merah buat telinganya… ya ampuun!!! Tuh tokoh malah kayak monster alien yang siap menjajah bumi..!
Dan sekarang gue semakin cinta sama yang namanya piano. Gue udah bisa baca not balok di usia menjelang 20 kemarin. Hahahha!!! (parah…) bahkan tempet les itu benar2 kayak surga bagi gue. Lebih nyaman dari pada spa (halahh… ngerasain spa aja blum prnah!). kalo lagi stress… putus cinta… sakit hati… sedih sampe nangis gue pasti pengen kesana. Gue selalu nggak sabar nunggu hari jum’at datang. Karena gue sangat menikmati sensasi saat jari-jari gue nyentuh tuts piano ‘n melodi yang keluar dari sana. Ditambah wajah manis sensei gue.. hehehhe…
Kejadian hari ini…. July 14, 2009 on Tuesday…..
Gue bangun jam lima. Nggak shlat subuh karena belum mandi wajib. Bangun karena alrrm Oppie AnDaresTa, SingLe ‘n Very Happy. Kenapa judul na nggak “ I’m PLuraL ‘n Very Mnderita” aja? (wkwkwk).
Siang mulai menjelang. Perut gue lapar banget. Tapi, gak da nasi, gak da makanan kecuali susu ma roti. Mau minta ma anak2 kos yang lagi kaya akan keanekaragaman sambal di kamar na, segan. Gue kan lagi bete ma mereka. Kecuali iwit sih… ‘n gue minjem mie aja ma mereka. Sayangnya ternyata persediaan mie sedang habis, jadi silahkan datang ke toko sebelah. Dan pas gue lagi nunggu air di magic mendidih (magic gue keren, multifunction, bisa buat nanak nasi, masak air, rebus telur, goreng telur, kerupuk, masak agar2 ‘n nyimpen duit supaya nggak dicuri tuyul), tiba2 iwit dating, nawarin makanan yang ia bawa dari kampoeng. Yaaah….. dewi kwan Im kesiangan…. Dah nggak nahannn…
Jadilah, gue sebagai warga Negara paris (pasaman rang sekitar) sarapan pke susu ma roti kelapa doang. Hix…hix….
What happened at first week on July?
Sabtu sore gue diajakin ma sepupu na Macacaa, Yoga ke pesta perkawinan sodaranya. Ya iyalah… gue mau banget. Jadi gue cabut aja ma dia sorenya. But… Cittt…! Di tengah jalan dia bilang klo Macacaa juga bakal datang. What?!!! Balik! Puter balik!! Gue nggak mau… lagipula bukannya dia bakal tambah marah besar klo tau gue dekat sama keluarganya. Secara, kita pacarannya backstreet gitu lhooo… (gue nggak tahu sebenernya, what hell was going on?).
Tapi katanya nggak apa2, tenang aja… coz rumahnya dia besar (gue mulai ngebayangin istana nih) ‘n bisa diatur klo gue nggak mau ketemu. Karena diiming2i ma makanan (gue klo ke pesta orang yang dicari duluan pasti jamuan na) akhirnya gue nyerah deh, tapi dengan catatan… jangan sampe ada yang tahu klo gue cew na dia. Salah-salah gue ntar dibilang stalker lagi. Iyuuuh….
Di tengah jalan, kita brenti. Makan sate padang coz gue belum makan dari siang (mklum anak kos…) dan disanalah ia bercerita selengkap2nya yang menjawab semua keraguan gue selama ini. Macacaa ternyata Ahmad Dhani kuadrat dan gue adalah Manohara (tenang… gak da pnderitaan fisik kok). Katanya gue Cuma dimamfaatin dan baginya cewek Cuma aksesori doang. Saat itu rasanya gue ngebayangin ada konser lagu Hancur Hatiku yang dinyanyiin sama Dewi Persik sama Aming yang lagi joget, nyeret ban mobil ditengah jalan sambil minta sumbangan… sumpah! Hati gue sakit banget. Hancur banget rasanya. Nggak bisa dilukiskan dengan A B C Dehhh… gue sampai nggak nafsu lagi buat ngabisin sate gue. Malahan gue pengen jadiin tuh cowok sate juga! Trus gue hadiahin ke Sumanto-sumanti!
Actually, gue udah malas ke party itu. Udah nggak mood lagi. Tapi, lagi2 Yoga ngebujuk gue. Ya udah… akhirnya gue datang juga. Nyampe disana gue kenalan sama seluruh sodara dia yang pulang dari rantau. Disana gue ngaku2 sebagai Dea, berakting sebagai temen Yoga ‘n acting Yoga ternyata benar2 buruk… adek gue yang usianya lima tahun bahkan lebih pintar berakting. Masa pas gue lagi ngobrol sama mamanya Sandra, “Iya Tante, DEA tmennya Yoga…” tiba2 Yoga manggil gue “Xi, mau makan lagi nggak?” Ampuuun deeeh!!! Jadilah, gue ngeralat ucapan gue “Tante boleh manggil Dea boleh manggil LUxi coz nama lengkap Dea kan Dea AluXi…” Hwaduuuh….
Dan gue dengan cepatnya udah akrab sama Sandra dan Bang Rudi (si bebek, dia manggil gue ayam sih…). Sepanjang pesta sampai larut malam gue deg-deg an banget. Perasaan tadi gue nggak makan jantung ayam deh. Gue cemas aja kalo Macacaa datang. Huh! Sebenernya gue udah illfeel sama dia. Tapi… nggak bisa disembunyiin kalo gue sangat menatikan kedatangannya. Gue kangen banget sama dia. Gue emang marah… tapi rasa yang ada di hati gue ngalahin semua itu. Termasuk harga diri gue.
Dan dia emang datang, tapi jam sepuluh malam gitu. Gue lagi tidur2an sambil ngobrol sama Sandra ma Bebek di ruang belakang. Kita tidurnya massal kayak korban tsunami. Yoga nanya apa gue mau ketemu dia… mau banget. Tapi, udahlah… nggak usah. Gue lebih milih sembunyi.
Gue nggak tahu apakah sepupunya yang satu lagi ember bgt, tiba2 jam 2 tengah malam Macacaa nelpon gue. Nanya gue lagi dimana. Eh, tumben banget nih! Mau bohong nginap di kos temen tapi bunyi saluangnya pasti kedengeran… untung ja Yoga ngasih ide buat bilang lagi di Pariaman aja. Negeri asal saluang di Minangkabau. Dan kebohongan pun berlanjut, gue bilang kalo gue menghadiri pesta pernikahan ke tempat temen gue bareng anak2 kelas. Sebenarnya feeling gue udah bilang kalo dia udah tau semuannya. Akhirnya, pembicaraan pun berakhir dengan sms-sms yang berisi kemarahan dia. Katanya gue nge-dissapointed kan dia. Well… apa nggak kebalik tuh?
Esok paginya kita berenang ke sungai dekat sana, gue, Yoga, Sandra, sama Bebek (kembali ke habitat). Wuuuihh!!! Seru banget! Gue sempat sms Macacaa sih, masih berharap dia mau datang tapi nggak dibalas2. ya udah… pokoknya kita puas2in deh jadi ikan paus, pesut, sama mas koki. Yang bebek teteup jadi bebek aja…
Siangnya dia sms gue lagi. Hmm.. nanya jam berapa pulang. Kayaknya udah nggak gitu marah lagi. Truz, gue tawarin pulang bareng ma mobil bebek ee… dia nggak mau. Katanya dia udah berangkat duluan ke diklat (ada pelatihan jadi abdi Negara getooo). Ee… pas ditengah jalan kita malah ketemu. Idiiih!!! Belagu banget tuh cowok! Gue udah capek nengok ke belakang dianya malah sok sibuk baca koran sama senyum2 monyet. Emang monyet kaliii….
TUeSday, 7 July 2009
Pagi ne gue udah dibangunin ma Macacaa.. huaaah… gue seneng banget dia nelpon gue meski dia kedengeran masih kesal gitu ma gue. Dan pagi itu perut gue sakit banget… kayak ngalamin siksaan neraka. Huhuhu…… awalnya gue berencana buat stay at home aja, guling kesana kemari ‘n tidur sepanjang hari sampai jam 7 pagi Yoga nelpon ngajak jalan2 ke Pariaman naik kereta api. Uwaahhh…. Mau banget! Gue kan suka jalan2, daripada bete dirumah ‘n ingat sama si Macacaa Ahmad Dani yang sukses nyelingkuhin gue.
Actually ada rasa gak enak gue pergi ke Pariaman tanpa ngasih tau dia. Tapi ah! Bodo amat! Dia aja jahat kayak gitu ke gue. So, jam 7.30 gue udah terbang dari kos. Go to station di Tabing. Dan jam 9 kereta langsung berangkat. Kita dapat tempat di eksekutif. Pastinya mahal tuh… tapi yang bayar kan bukan gue. Heheh… bebek gak jadi pergi. Jadi Cuma kita berlima. Gue, Yoga, Sandra, Mamanya, sama Faraz. Gue agak segan sih sama mamanya Sandra. Dia jarang ngomong ma gue. Iya, gue tau kok kalo gue orang luar yang nebeng acara keluarga. Bodo ah! Yang jelas gue bisa naik kereta api (dasar orang kampung yang biasanya Cuma naik delman aja!)
“Tralala…. Trililiii… gue naik kereta api… gratis kali ini......sungguh senangnya hati…..!!!”
Wkwkwkkw………….!!!
Kereta api melaju dengan kecepatan Onta Arab lagi hamil lima bulan dan sedang ngidam bapak2 lagi nunggging ditengah jalan. Luammbaaattt!!! Yah.. namanya juga kereta api wisata.
Akhirnya kita nyampe juga di Pariaman. Dibelakang hutan, gunung, kanan kiri rumah orang dan didepan kolam Tuhan Yang Maha Luas… laut, yeah!
Tanpa banyak basa-basi busuk lagi, langsung gelar tikar ‘n pesen makanan buat makan siang. Gue nggak lapar sih.. tapi karena segan sama induk semang akhirnya gue pun menyantap sepotong ayam goreng yang empuk ‘n lembut banget. Gue makan denngan nikmat… dan ketika nasi dipiring gue udah licin ‘n gue niat mau makan sisa daging ayam ma tulang2nya…… tiba2 gue lihat sesuatu yang bergerak di piring gue. Ada beberapa. Putih… gue pikir itu pantulan mata gue. Pas gue perhatiin lebih seksama………………………., ULAAAAT!!!!!
Uohhh!!!! Nooo!!! Ada ulat di piring gue! Putih… kecil! Dan mereka move on dengan gaya jupe lagi aksi mesum. Hu…hu..hu…huu…. ternyata asalnya dari ayam gue. Mungkin tuh ayam diangetin bentar daripada nggak laku kejual, rugi dong. Gila!!! Gue nggak nyangka dalam hidup gue bakal punya menu santapan ulat. Ihhh!!gue langsung illfeel. Pengen muntah tapi segan sama induk semang. Ini seperti pepatah, hidup segan mati tak mau… rasanya pengen gue remas2 tuh penjual, gue gulung, trus gue lempar ke laut buat dijadiin umpan! Mampus!!
Pas gue cerita ke Mamanya Sandra, guess What dia bilang apa???
“Yaah… sekali-kali nggak apa2lah makan ulat, kapan lagi…”jawabnya enteng, seolah dia anggap yang gue makan itu udang rebon bukannya ulat jahanam itu!!
Aduuh Tante…. Kapan laginya itu lho, nggak nahan. Kapan lagi? Kan bisa kalo gue udah mati trus masuk tanah, gak Cuma ulat yang gue makan, sekalian cacing juga gak papa. Tapi,,, gue masih hidup. Masih punya rasa jijik. Ih! Jangan2 dia udah sering makan yang kayak gitu lagi ya?
Tapi karena anaknya cuek atau sengaja dicuek2in akhirnya gue anggap aja gue habis melakukan eksperimen dengan uji coba vitamin U, ulat dengan gue sebagai percobaannya.
Trusss… kita nemenin Faraz yang usianya baru empat tahun naik wahana mirip Merry Go Round yang kalo talinya lepas, penumpangnya terlempar semua ke laut. Semoga nggak terkabul. Amiiin….! Gue udah lupa entah siapa yang jadi anak kecil usia empat tahun disana. Nggak peduli kepala gue udah pusing karena putarannya tapi gue masih tetap berhigh five ria sambil ber-take Photo ria.
Dan setelah itu kita main di pantai, mengukir nama masing2, nyari kerang sambil ngelihat adegan gratis berdurasi 10 menit tentang “pup” yang lewat dengan gagahnya, berkilauan keemasan ditimpa sinar matahari siang.
Jam 13.30 kita balik ke kereta. Capeeeek ‘n kulit pada hangus semua……
Ternyata kalo pulang kereta melaju lebih cepat. Homesick kali nih kereta. Jam 15.00 kita nyampe di stasiun. Gue mau pulang. Mau ngeluarin ulat2 tadi lewat saluran tujuh.
Tapi Yoga bilang pulangnya nanti aja. Dia ngajakin gue tamasya kerumah saudara2nya dulu. Males sih… tapi daripada gue pulang sendirian naik angkot. Ya udah.. gue pun ngikut aja sama mereka. Gue nggak tahu si Yoga entah kerasukan apa tadi, tapi yang jelas kayaknya ia kepengen banget bikin Macaca, sepupunya itu kesel sama gue. Dia nyuruh gue sms Macacaa, bilang kalo gue lagi di tempat saudara2nya dia.
Gue juga bego banget. Mau2nya disuruh. Gue pun sms. Tapi nggak dibales sampe kita dirumah saudaranya yang berjarak 15 menit dari sana, di Kasang. Dia nelpon gue. Waduuuhh… kayaknya dia benar2 marah sama gue. Truz dia nanya kenapa gue mau aja pergi. Ya, gue kan bosan dirumah…. ‘n dia pengen ngomong langsung sama Yoga. Tapi kayaknya Yoga nggak mau ngomong (kok dia kelihatan takut gitu sih), jadi gue bilang aja klo Yoga lagi ke belakang. Eh, telponnya langsung diputus.
Beberapa detik selanjutnya sms dia datang yang isinya bikin gue kayak mau kiamat…. Dia bilang……….”kita Putus…”
Wuooo!!! Gimana nih???!!!
Tapi Yoga malah nyantai2 aja. Dia bilang nggak apa2 coz cowok gue itu emang jahat jadi pantas buat digituin. Katanya lagi, gue harus tegas ma dia ‘n Yoga juga bilang betapa dia sayang sama gue. Huhh…. Gue udah mulai mikir klo, siapa tau aja dia….. gak ah!! Terlalu cepat menyimpulkan!
Pulang dari sana gue langsung nginap ditempat sahabat2 gue tercinta. Sanusi sama Ayu. Gue bener2 sedih banget dan kalo lagi sedih gue nggak bisa sendirian. Malamnya pun gue langsung berpikir… kayaknya gue juga salah. Kenapa gue nggak ngecek langsung kebenarnnya. Langsung termakan omongan orang aja. Padahal itu belum tentu bener kan?
Ne Foto gue di PariS
With Sandra With Faraz Yoga dibelakang
Dan… 8 July 2009 on Wednesday….
Paginya abis bangun tidur… abis mimpi tanpa wangsit, gue langsung nelpon Macacaa pake no Sanusi. Gue minta maaf… awalnya dia nggak mau.. tapi setelah gue memohon2 sampe ngelupain rasa gengsi ‘n harag diri (iya, kan gue yang salah) akhirnya dia bilang intropeksi diri dulu selama satu minggu. Gue protes dunk, karena ultah gue tingggal beberapa hari lagi. Tapi, karena takut dia bakal berubah pikiran lagi… ya udah, gue terima keputusannya.
Hari-hari pun berlalu…. Gue sempat ngirim puisi ke dia dari lubuk hati gue. Original milik gue dan benar2 perasaan gue yang sesungguhnya…. Tapi nggak ada balasan.
Pagi 11 Juli 2009 on Saturday….
Happy BirtHdaY…..
Hari ini umur gue genap 20 tahun. Berarti gue udah dewasa. Dari jam 12 teng hp gue berdering-dering oleh sms ucapan selamat ulang tahun. Tak terkecuali dari Macacaa yang nelpon jam 5 subuh. Gue bahagia banget… ternyata dia masih ingat sama gue. Dan kita pun janji buat ketenuan di sari anggrek jam dua siang. Gue bakal traktir dia (terserah).
Jam 14.15 gue sampai di tempat janjian. Gue cemas banget karena gue pikir dia udah pergi marah2 kayak biasanya karena gue telat. Macet banget sih… tapi pas gue sms ternyata dia belum datang.
Dan, terjadilah lagu BCL yang ‘kecewa’…
Gue menungggu sampai1,5 jam.. sendirian, berdiri (padahal upacara bendera yang berdirinya Cuma 15 menit gue ogah banget), dan digangguin preman. Gue sms lagi yang kesekian kalinya, Guess What???!!!
“Sorry ya… aku masih nyelesein bahan nih di diklat. Mungkin satu jam. Atau nggak tau selesainya jam berapa. Mank kamu sendirian ya disana? Satu setengah jam itu cepat berlalu kok. Lebih baik kamu pulang ja duluan ke tempat Ayu…”katanya santai.
Anjriiit!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Jadi dari tadi dia ngapain coba. Jangan2 dia ngerjain gue. Tapi…. It’s so…terrible!!!
Akhirnya gue pun jalan aja ke tempat les gue di jalan pemuda. Hari panas gitu ‘n gue nangis2 disepanjang jalan saking keselnya. Baru aja nyampe ditempat les, Yoga datang, nawarin gue jalan ‘n makan. Karena gue lapar ‘n kecewa banget jadi gue pergi aja. Pas ditengah jalan mau pulang, Macacaa sms gue. Katanya dia dah nyampe si PA (Plaza AnDalas).
Puter balik, maju mundur… sabar bu’… gue pun balik ketempat les dulu coz gue lupa pamit ma guru les disana. Abis itu baru ke PA ‘n ketemu ma dia setelah muter2 sampe ke lantai dua. Dia ngasih selamat pake salaman tangan (gue pacarnya bukan sih?). reaksinya…. Dia Cuma senyum malaikat setan tanpa ngerasa bersalah udah bikin gue nunggu dia selama itu sendirian. Padahal harusnya hari ini gue berbahagia, bukannya kecewa!!
Mana dia bawa temennya lagi. Dan dia nggak bisa lama-lama karena harus balik ke diklat jam 8 dan dia nggak mungkin dong ninggalin temennya.. jadilah, dia nganterin gue pulang. Tuh kan! Lagi-lagi kebersamaan kita terbatas aja!
Hanya saja… dia menggenggam tangan gue dan senyum ke gue. Gak tau kenapa, hal itu udah cukup untuk melenyapkan rasa kemarahan gue tadi. Semua rasa kecewa dan kesal tadi menguap entah kemana. Dan selama perjalanan apa yang ada di mimpi gue semalam jadi kenyataan.
Tapi… sayangnya… saat para sahabat tersayang dan temen2 gue menyaksikan gue berdoa sambil meniup lilin, dia nggak ada disamping gue. Missing someone special….
Ditengah ramai para sahabat…. Keadaan teras yang remang dan cahaya lilin, gue ngerasa kesepian…. Nggak ada Macacaa… padahal ini momen yang berarti buat gue. Meniup batang2 bercahaya yang jumlahnya 20 tanpa kehadiran orang yang berarti buat gue…
Doa gue sederhana aja………. Tapi bukan wish…
Gue berdoa…… semoga hidup gue lebih baik
……………….. semoga nilai gue naik
……………….. dan semoga gue bersama Macacaa terus
Amiiin……..dan Fyyuuuuuuuhhhh……..!!! lilin pun ditiup..
Happy Birthday…..
RuLes, 15 July 2009 on Wednesday
Rules…. What’s that? Ada banyak Rules di dunia ini. Dilarang merokok, dilarang ML, dilarang buang sampah sembarangan dan Dilarang ngerebut pacar gue! Hehehe…
Yang jelas, last night we fighted again. Gue terlalu jujur bilang sepupunya ngajakin gue pergi main. Gue nggak tahu kalo kejujuran itu nggak cocok buat dia. Jadilah ia bilang hal2 yang menyakitkan. “terserah kamu mau pergi ma siapa aja. Aku nggak ngelarang, tapi jangan larang aku juga…” setelah itu dia salah kirim sms dua kali ke cew yang berbeda dan ngajak mereka ‘JALAN!’
What?!!
Gue jelas marah banget lah! Gue telpon dia. Bodo kalo pulsa gue yang notabene nya bukan buat nelpon lama. I just said….”MATI AJA DEH LO DI SOLOK!!! BENCI!!!” then…tut…tut…. Telpon gue matiin. I cried ‘n took decision cabut ma Yoga ‘n temen2nya.
Actually, I did’nt want to go. But… gue sangat marah! Really angried at that night. Sepanjang jalan diatas motor gue cried on apalagi si Yoga seperti biasanya pintar banget bikin gue tambah sad dengan bilang isi pembicaraannya sama Macacaa yang nggak akan pernah gue lupain. Dia bilang kalo Macacaa bakal nyerahin gue ke Yoga jika Yoga ternyata suka gue.
Malam itu hati gue bener2 sakit. Gue bersumpah bakal lupain dia. He was died in my heart. Tapi logika gue masih berpikir kalo semua itu belum tentu benar. Gue masih commitment dengan hati gue kalo gue baru akan percaya jika hal itu benar2 terjadi di depan mata gue.
Lebih menyebalkan lagi, Yoga ngajak main ke matchroom. Tempat main yang blm prnah gue kunjungi dr lists intrseting spot in Padang. Cowok2 disana so pasti oke banget! Keren ‘n cool… Cuma gue yang nggak becoz… selain nggak pandai main biliar….
CELANA GUE SOBEK!!!
Jadi lo bisa bayangin kan betapa was-wasnya gue saat nungging mau nyodok bola. Emang sih… tuh bagian yang sobek nggak bakal keliatan kalo gue nggak duduk ngangkang diatas meja biliar.
Hal-hal yang memalukan terus terjadi…
1. celana gue sobek dan ada dua orang yang tau (gue yang ngasih tau sih…)
2. pas nyodok tangan gue kepeleset dan stiknya melenceng
3. selesai nyodok gue nggak lihat2 keadaan sekitar, tanpa sengaja stik gue mukul lampu diatas meja. Meski bukan lonceng tapi suaranya kenceng banget!! Gila!
4. I was cried….sumpah...cukup sekli ini aja gue ketempat ky gitu!!!
Jam 9 malam akhirnya gue sampai di kos dengan perut yang lapar. Padahal malam ini gue berencana makan malam di kos Ayu yang pastinya gue bakal kenyang coz dia kan abis pulang dari kampung dengan membawa banyak makanan. Tapi, shit! Nggak jadi. Yoga ada sih… ngajak gue makan dulu. Agak maksa malah, tapi gue takut ntar gerbang gue keburu ditutup. Jadilah… malam ini gue kelaperan dan dengan hati yang sangat sedih.
Gue nggak bisa ngebiarin kesedihan ini terus berlanjut. Jadi gue sms (tadi karena marah, hp gue matiin) dan bilang betapa sakit hatinya gue digituin. Nggak dibalas dan hp nya mati. Tapi dia kan pake hp yang bisa dua kartu… gue coba telpon semua no dia. Tapi nggak aktif. Gue semakin sedih… tapi pantang menyerah. Gue coba sekali lagi dengan nomor yang nggak ada namanya, tapi rasa2nya dia pernah nelpon gue lewat sana.
Berhasil!!! Gue basa-basi dulu nanya ne nomor siapa, tapi guess what? Dia bukan Macacaa tapi suaranya nggak bisa bohongin gue kalo it’s him. Tapi karena dia nggak mau ngaku, yaaa gue matiin… berhubung pulsa gue sekarat.
Suddenly, ada sms masuk dari Macacaa. Dan lagi2 itu buat cewek lain. So childish!!!
I called him and diangkat…
We talked together… conclusionnya... he was disappointed with me coz my mistake and me too… we broken heart each other. Akhirnya disanalah dia ngeluarin semua kemarahannya. Gue senang kalo dia bisa jujur tentang kemarahannya dan keinginannya sama gue, meski gue dicap bego, punya otak tapi nggak dijalanin buat nyari tau kesalahan. Dia pun berusaha menyadarkan gue dengan bikin scenario yang bikin gue sakit hati, marah, kecewa, ‘n nangis…
I know… and I really sorry
Dan detik itu juga gue sadar, lebih tepatnya tau dimana letak kesalahan gue…
GUe TerLaLu JujuR…
Ternyata ada hal-hal yang nggak selalu bisa dijadikan kejujuran dan dia bukan tipe yang senang dengan kejujuran yang menyakitkan… dia berbeda… cara pikirnya… caranya mencintai, we are different. Adam dan Hawa…
So, we make rules….
‘kita boleh jalan sama siapa aja tapi jangan kasih tau apapun karena hal itu bakal nyakitin buat didengarin (sebenarnya dia Cuma nggak kuat cemburu aja). Dan jika jalan2 keluar kota harus ngasih tau. Dan jika kepergok jalan ma cowok/cewek lain…. Semuanya berakhir”
Gue sih setuju2 aja meski ada suatu bagian dalam hati gue yang nggak suka dengan rules itu… tapi gue juga bilang…. Jangan sampai selingkuh apalagi sampai punya pacar lain. Itu kan benar2 kelewatan!!
Now… let’s play. Gue akan coba meski bukan pro.
Berjuang!!!
Senin, 29 Juni 2009
my First Blog
hy semua na!!lam kenal ya!!!
nama gue, Luxi...11 juli bsok umur gue dah 20 tahun. hayoooo...syapa yg mau ngasih hadiah ultah buat gue???heheheh
gue berasal ari kahtulistiwa dan gue mau bikin blog ini karena gue pengen nulis cerita gue nggak cuma d diary aja
banyak hal yg mau gue sharing disini...
siapa yang mau jd tmen pertama gue?
Langganan:
Postingan (Atom)